Bersikap Dingin

7K 696 78
                                    


Tahu nggak apa yang lebih sakit? Ketika priamu ternyata tengah bersama mantan di belakangmu.

Rangga Ini Anya
@Sarifatulhusna09

.
.
.

Similar angin berhembus lembut menggoyangkan ujung hijab dan gamis Anya. Saat ini ia tengah duduk di salah satu bangku samping rumah sakit. Mata sipit itu menunduk, tangan kecilnya menepuk-nepuk dadanya yang terasa nyeri.

Ia menggeleng kuat. "Nggak ... Anya pasti mimpi," lirihnya bergetar. Berusaha meyakinkan diri, cairan bening itu terus mendesak begitu fakta menamparnya.

Tidak Anya, yang kamu lihat tadi benar suamimu.

Tuhan ...

Dia juga manusia, ia wanita yang juga merasakan cemburu melihat ini. Anya ... Anya bertahan dengan nyerinya karena Rangga tidak pernah mengungkapkan perasaan padanya. Namun, seberapa kuat ia mencoba berpikir positif, apa yang dilihat dan didengarnya benar-benar membuatnya tertampar.

Rangga pulang malam, Ketika ia mengira laki-laki itu kerja, tapi malah besama Wanita lain hingga malam. Hati perempuan mana yang tidak sakit.

Rangga jahat padanya. Jika masih mencintai Audsty kenapa harus melamarnya. Kenapa harus membuat jatuh sedalam ini jika pada akhirnya akan memberi luka.

Dering ponsel yang berbunyi membuat Anya buru-buru menahan isaknya.
Tangannya gemetar menggeser tombol hijau ke atas, begitu menempelkan benda itu ke telinga, suara melengking Lea memenuhi indra pendengarannya.

"Anya lo di mana? Gue nyariin lo tahu ..."

Bibirnya membuka ingin menjawab, namun air matanya masih lolos. Anya menutup mulutnya, mencoba menahan isak tangisnya agar tidak kentara. Ia takut, Anya takut untuk bersuara dan Lea tahu.

"Anya kok diem sih, gue sama wahyu panik nih."

Tut!

Anya mematikan panggilan itu sepihak. Usai mengetikkan balasan singkat, ia kembali menyentuh tombol kembali, ia menatap lama kontak Rangga. Anya mengetikkan sebuah pesan dengan ragu. Jika ia bertanya, Rangga akan menjawab apa?

Rangga

[Kak Rangga sekarang di mana?]

Ting!

Tidak butuh waktu lama pesannya dibalas. Anya tersenyum kecut membaca balasan Rangga.

Rangga

[Kenapa, Sayang?]

[Anya nggak boleh nanya?]

[Anya kenapa?]

[Kak Rangga sekarang di mana?]

Anya memejamkan matanya begitu chatnya hanya dibaca. Cukup Rangga jujur, hatinya tidak akan sehancur ini. Rangga yang ia idamkan, yang ia percaya kenapa harus mematahkan hatinya?

[Anya mau ketemu kak Rangga]

[Maaf Sayang, Kak Rangga sekarang sibuk]

Anya tertawa hambar seraya menaruh kembali ponselnya. Iya sibuk, sibuk dengan mantan. Memilih mantan ketimbang istrinya. Anya menghapus kasar air matanya, dan pergi dari sana

Anya kecewa kak Rangga.

Bilangnya jangan bahas Audsty, tapi kak Rangga sendiri main di belakang Anya

Rangga Ini Anya- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang