08. Sebuah Ciuman Yang Terasa Seperti Banyak Hal

4.4K 872 71
                                    

Oktober, 1968

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oktober, 1968

Anggukan gadis itu nyaris tak kentara. Tetapi kedua bola matanya yang jernih menatap Kalandra dengan yakin, napasnya terembus dalam debar yang sama. Lalu, sepasang bulu matanya yang lentik mulai bergerak seiring kelopak matanya yang memejam ketika wajah Kala mendekat.

Ciuman itu terasa seperti banyak hal. Sedikit asin dan perih di ujung bibir. Lalu manis. Manis yang belum pernah ia cecap sebelumnya. Perasaan baru yang membuat perut bergejolak, menerbangkan ribuan kupu-kupu di dalamnya. Perasaan asing yang membuat dada berdebar, dengan cara yang menyenangkan. Juga perasaan hanyut yang membuat keduanya menginginkan lebih. Membuat Kalandra menangkupkan tangan pada tengkuk gadis itu, membawanya mendekat. Menggerakkan bibirnya perlahan, sesekali mengisap lembut, seolah mencari lebih banyak perasaan itu. Candu yang memabukkan.

Udara yang pasokannya nyaris terkuras habis kemudian menjadi satu-satunya alasan sepasang bibir mereka memisahkan diri. Dengan napas sedikit memburu, Kalandra menatap gadis itu. Gadisnya, sekarang. Dan pemikiran itu tidak bisa tidak membuatnya tersenyum.

Senja membalas senyumnya. Lengkap sudah. Saat itu, rasanya dunia berada dalam genggamannya.

Senja yang berada di langit perlahan digeser malam. Kalandra masih meletakkan telapak tangannya di wajah gadis itu, gadisnya. Lalu sekali lagi, dia mengulang ciuman yang pertama.

***

Oktober, 1977.

Tik. Tik. Tik.

Jari-jemari bergerak terampil, menyusuri satu demi satu huruf pada mesin ketik, menekan di ujung jari, dan kertas yang tersemat di ujung mesin ketik itu bergerak ke kiri usai menambahkan lagi satu huruf. Ketika kertas telah berada di ujung, Kalandra menariknya, mengaturnya kembali agar berada tepat di bawah baris kalimat pertama.

... meluncurkan kembali Kappa-8 yang tersisa. Peluncuran dipimpin oleh RJ Salatun dan unit K-8(L) melalui jalan Pameungpeuk yang telah dibangun kembali. Beberapa buah yang tersisa terpaksa dikubur akibat sudah berkasat.

LAPAN saat ini tegnah mengembangkan roket buattan sendiri...

Begitu mata Kalandra menyapu pada kertas di ujung mesin tik, satu erangan frustasi lolos dari bibirnya. Tiga kesalahan ketik! Dalam satu halaman! Betapa fatalnya.

Kalandra melepas kertas itu dari mesinnya, merobek lalu membuangnya ke tempat sampah. Berikutnya, ia melepas kaca mata dan memijat pangkal hidungnya. Ada banyak kesalahan yang ia buat hari ini, yang tidak biasanya terjadi. Hari ini rasanya dia benar-benar kehilangan fokus.

Sebagai salah satu bagian dari Panitia Astronautika, lembaga yang dibentuk menteri Ir. Juanda pada 1962, pekerjaan Kalandra sekarang tidak semata-mata berfokus pada pengembangan proyek roket, tetapi ya, itu salah satu fokus utama. Belum lama, mereka berhasil meluncurkan sisa dari 10 unit roket Kappa-8 yang didatangkan dari Jepang. Dua telah diluncurkan di tahun 1964. Tetapi karena adanya berbagi tragedi yang mengiringi, proyek pengembangan roket sempat tertunda selama tiga belas tahun. Waktunya tidak banyak, dia harus mengumpulkan laporan pada atasan segera.

Senjakala, 1977Where stories live. Discover now