chapter one : unexpected reunion

1.1K 166 20
                                    



"The world is little, people are little, human life is little. There is only one big thing—desire."

— Willa Cather, "The Song of the Lark"



JOYCELINE menatap sekali lagi penampilannya yang dipantulkan oleh cermin rias di kamar apartemen sebelum melenggang keluar untuk turun ke basement menggunakan lift

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JOYCELINE menatap sekali lagi penampilannya yang dipantulkan oleh cermin rias di kamar apartemen sebelum melenggang keluar untuk turun ke basement menggunakan lift. Hari ini merupakan hari pertamanya bekerja setelah dia resmi naik jabatan menjadi sekretaris pimpinan utama Crossfire Holdings—perusahaan properti berskala internasional yang menaunginya selama tiga tahun terakhir sejak dia kembali dari Portland.

Karena Joyce pikir hari pertama merupakan hari yang cukup penting, jadi dia berusaha sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan cela dalam penampilannya. Terlebih lagi menurut desas-desus yang beredar di perusahaan, dalam rapat Board of Directors (BOD) yang dilakukan seminggu sebelumnya, kepemimpinan Crossfire Holdings saat ini sudah berpindah ke tangan putra pimpinan sebelumnya.

Joyce belum pernah bertemu dengan pimpinan baru perusahaannya ini mengingat dia juga baru diangkat menjadi sekretarisnya seminggu lalu begitu rapat BOD selesai dilaksanakan, tapi Joyce harap siapapun pimpinan baru ini nanti akan punya sifat yang sama ramah dan menyenangkannya dengan Mr. Lee—pimpinan lamanya.

Mengendarai mobilnya keluar dari tempat parkir basement apartemennya, Joyce langsung disambut dengan hingar-bingar aktivitas yang sudah cukup ramai di sekitarnya meskipun waktu belum lagi lewat sepuluh menit dari angka tujuh.

Joyce hampir lupa betapa hidupnya Jakarta karena setelah lulus SMA dia kuliah dan tinggal bersama nenek dari pihak ayahnya di New Jersey. Begitu mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah, barulah Joyce mulai merintis hidupnya sendiri di sana dan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain di negara bagian Amerika. Alasan kepulangannya ke Jakarta tiga tahun yang lalu pun juga karena desakan ayah dan ibunya. Beruntung tidak sampai sebulan setelah kembali menginjakkan kaki di Jakarta, Joyce langsung mendapat panggilan interview dari Crossfire Holdings dan berhasil lolos karena CV-nya yang—menurut pewawancaranya—menakjubkan. Joyce dinilai sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang industri properti, selain itu dia juga dinilai cerdas dan memiliki wawasan luas serta public speaking yang bagus, karenanya dia langsung mendapatkan satu kursi di bagian HRD. Joyce sudah beberapa kali naik jabatan selama bekerja dengan Crossfire Holdings, dan hari ini dia berhasil menggapai impiannya menjadi sekretaris dari pimpinan utama—posisi prestisius yang diidam-idamkan oleh semua pegawai di sana.

"Selamat pagi, Mama. Selamat pagi juga, Papa. Coba tebak sekarang aku lagi mau apa?" Menggunakan fitur yang tersedia di dasbor mobilnya, Joyce mengirimkan ucapan selamat pagi untuk ayah dan ibunya. Dia sering melakukan ini sejak kedua orang tuanya memutuskan untuk menjauh dari hiruk-pikuk kota Jakarta dan menikmati masa tua yang penuh kedamaian di Pangalengan. "Hari ini aku lagi mau berangkat kerja kayak biasanya. Tau apa yang bikin beda? Yap. Karena hari ini adalah hari pertamaku kerja sebagai sekretaris pimpinan utama Crossfire Holdings. Hebat kan aku?"

BITTERSWEET LOVEWhere stories live. Discover now