chapter three : addiction

939 141 33
                                    



"I know what you want, and you don't need to take it. I can give it to you."

— Jayden Lee



HAMPIR sepanjang hari ini Joyce sibuk kesana-kemari menyiapkan berkas-berkas yang diminta oleh Jayden setiap kali sebelum rapat bersama masing-masing divisi sampai jam istirahat makan siang tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAMPIR sepanjang hari ini Joyce sibuk kesana-kemari menyiapkan berkas-berkas yang diminta oleh Jayden setiap kali sebelum rapat bersama masing-masing divisi sampai jam istirahat makan siang tiba. Setelah istirahat sebentar selama kurang lebih 30 menit, dia langsung diminta mendampingi bosnya itu mengecek lokasi konstruksi di Jakarta Utara tempat Desa Impian akan didirikan setelah kemarin laki-laki itu meneken kesepakatan kerja sama dengan Dinas Sosial. Hampir tidak ada ruang di dalam kepala Joyce untuk memikirkan ulang tentang perkataan Jayden di walk-in closet rumahnya tadi pagi, dan itu benar-benar sangat membuatnya merasa bersyukur.

Lokasi konstruksi yang mereka kunjungi siang hari ini ketika matahari sedang terik-teriknya berada di sebuah pemukiman yang cukup kumuh. Hampir di setiap sudut tempatnya pasti ada tumpukan kantong sampah yang mengundang lalat hijau sebesar ujung jari telunjuk orang dewasa untuk mendekat.

Dari segi kelayakan, daerah ini jelas merupakan pemukiman yang sebenarnya tidak layak huni. Namun dari segi potensial, tanahnya yang luas dan lokasinya yang tidak begitu jauh dari pantai memiliki potensi yang bagus untuk dibangun ulang menjadi pemukiman yang jauh lebih layak dihuni. Mungkin itu sebabnya Dinas Sosial mengajukan proposal pembangunan Desa Impian pada Crossfire Holdings.

Desa Impian sendiri merupakan sebuah proyek penataan dan pembangunan ulang kawasan-kawasan kumuh yang ada di Pulau Jawa yang dirancang oleh Dinas Sosial di bawah pengawasan langsung Badan Pengawasan Permukiman Kumuh dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas bawah yang bertempat tinggal di sana. Sasaran pertama dari proyek ini adalah kawasan pemukiman kumuh yang terletak di Jakarta bagian utara yang menurut sensus memiliki angka kematian tinggi pada balita, anak-anak, dan lansia karena kondisi lingkungan yang kurang memadai dan sering terjangkit penyakit seperti diare atau muntaber parah.

Alasan kenapa Crossfire Holdings terlibat dalam proyek berskala besar milik pemerintah ini adalah—seperti yang dijabarkan di dalam proposal setebal hampir 50 halaman yang Joyce baca—karena Crossfire Holdings saat ini merupakan perusahaan raksasa yang berkecimpung dalam bidang real estate dan properti dengan kepemilikan harga saham tertinggi dibandingkan perusahaan properti lainnya di Indonesia. Hampir separuh dari total gedung-gedung pencakar langit dan perumahan mewah yang ada di kota-kota besar negara ini adalah aset milik Crossfire Holdings. Karena rekam jejak yang menakjubkan dalam bidang properti itulah Dinas Sosial kemudian mengajukan proposal kerja sama dengan Crossfire Holdings agar bersedia terlibat dalam proyek Desa Impian.

BITTERSWEET LOVEWhere stories live. Discover now