"There was no world, no land, no god or heaven or earth outside of their two bodies naked and trembling in the act of love."
— Roman Payne
"Don't... no. Don't do this to me... Jonathan, please..."
Mengabaikan isak memohon yang dilayangkan gadis itu padanya, Jonathan tetap meneruskan tindakannya. Dia bergeming ketika gadis itu berusaha mendorongnya menjauh. Lalu seakan-akan bertindak tanpa akal sehatnya, dia menampar paha gadis itu dengan keras, meninggalkan bekas kemerahan di atas kulitnya yang bersih.
"Don't move!" Jonathan berbisik dengan geraman rendah yang terdengar kasar.
"Please... please, don't do this to me... Jonathan, don't, please..." Gadis itu semakin terisak. Tidak bisa berontak karena Jonathan yang menekan pinggulnya dengan erat. Kemudian isak tangisnya berubah menjadi jerit kesakitan begitu Jonathan mengubur dirinya di dalamnya ketika dia belum benar-benar siap. Rasanya seperti dibelah menjadi dua. Gadis itu menggeliat kesakitan, kembali berusaha meronta, tapi lagi-lagi berakhir sia-sia. Air mata mengalir dari kedua sudut matanya, membasahi rambut dan lapisan seprai yang berada di bawahnya.
"Stop! Please, stop! Jonathan, stop! It hurts... Please, stop—" Jeritan gadis itu dibungkam oleh Jonathan dengan ciuman kasar dan dalam. Kedua tangannya yang kali ini dibebaskan mencakar-cakar punggung laki-laki itu, meninggalkan bekas lecet yang dia harap mampu menjauhkannya darinya. Tapi alih-alih menjauh, Jonathan malah meningkatkan ritme kecepatan gerakannya di bawah sana.
Dan gadis itu tidak bisa melakukan apa-apa selain membiarkan air matanya terus mengalir, sementara kuku-kukunya terbenam di kulit punggung Jonathan untuk melampiaskan rasa nyeri yang tidak tertahankan yang seolah menggempur seluruh tubuhnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
WARNING ::
ISI CHAPTER INI DIKUNCI DAN DIPINDAH KE PLATFORM KARYAKARSA. BOLEH MAMPIR DAN BOLEH TIDAK. TERIMA KASIH :)
![](https://img.wattpad.com/cover/280514356-288-k400275.jpg)
YOU ARE READING
BITTERSWEET LOVE
Romance"Wanna hear another naked truth from me?" Joyce tidak menjawab seolah-olah lidahnya sedang terlipat. Yang dia lakukan hanya menatap lurus-lurus ketika laki-laki itu kembali menyesap rokoknya untuk menyamarkan senyum keparat yang terpilin di permukaa...