chapter twelve : playing with fire

867 103 25
                                    



"There is lust and then there is love. They are related, but still very different things. Love is made up of a strong affection and patience whiles lust is made up of a strong affection and impatience."

— Bittersweet Love



HARI Kamis selepas jam makan siang berakhir, Joyce yang sedang sibuk di depan layar komputernya mendadak dikejutkan oleh kedatangan tukang pos yang membawa amplop berisi undangan untuk Jayden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI Kamis selepas jam makan siang berakhir, Joyce yang sedang sibuk di depan layar komputernya mendadak dikejutkan oleh kedatangan tukang pos yang membawa amplop berisi undangan untuk Jayden. Setelah memberitahu bosnya melalui interkom dan laki-laki itu memintanya untuk mengecek lebih dulu undangan apa yang dikirimkan padanya, Joyce menerima amplop tersebut dan memberikan tanda tandan sebagai bukti penerimaan barang.

Joyce membuka amplopnya begitu si tukang pos berlalu dari hadapannya, menemukan kertas undangan tebal dengan desain yang terlihat elegan di dalamnya. Nama Jayden Lee tertera dalam undangan tersebut, diikuti oleh sebaris kalimat singkat yang ditulis menggunakan huruf tegak bersambung yang intinya mengharapkan kehadiran laki-laki itu pada acara amal tahunan bertema Auction Masquerade Party yang diadakan di ballroom Grand Sheraton Gandaria City.

Menekan tombol 'talk' pada interkomnya untuk memberitahu Jayden terkait undangan tersebut, Joyce berkata, "Excuse me, Sir, sorry for interrupting your meeting. Ada undangan Auction Masquerade Party untuk Anda yang diadakan di Grand Sheraton Gandaria City hari Sabtu malam nanti."

Jayden yang sedang melakukan pertemuan dengan salah satu kolega bisnisnya dari New York sejak tiga puluh menit yang lalu membalas perkataannya beberapa saat kemudian dengan, "Save the invitation, Joyceline. Give it to me later. Thank you."

Joyce kembali menatap undangan tebal berdesain elegan di tangannya. Dulu saat masih tinggal di Portland, hampir setiap tahun perusahaannya mengadakan pesta amal dengan berbagai macam tema, termasuk salah satunya Masquerade atau pesta topeng. Sudah lama sekali sejak terakhir kalinya Joyce menghadiri private party seperti ini, jadi dia sedikit berharap Jayden akan mengajaknya ikut serta ke acara ini seperti dulu ketika laki-laki itu mengikutsertakannya dalam perjamuan makan malam bersama Meidiawan Jalatunda.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BITTERSWEET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang