chapter twenty-four : raindrops keep falling on my head

389 79 21
                                    



"A flower bloomed already wilting. Beginning its life with an early ending."



JAYDEN duduk menunggui Joyce yang masih belum sadarkan diri pasca operasi yang dilaluinya selama hampir tiga jam sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JAYDEN duduk menunggui Joyce yang masih belum sadarkan diri pasca operasi yang dilaluinya selama hampir tiga jam sebelumnya. Dia sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya pada satu tangan Joyce yang tidak dihiasi jarum infus. Berharap genggamannya bisa membuat Joyce sadar lebih cepat dari yang seharusnya. Sorot matanya lesu, ekspresi wajahnya kuyu, dan dia sama sekali tidak melepaskan perhatiannya dari wajah pucat Joyce.

Dokter bilang operasi laparotomi-nya berjalan lancar, dan trauma abdomen atau pecahnya rongga perut yang Joyce alami karena efek dari kecelakaan berhasil diatasi. Butuh waktu sekitar enam sampai tujuh jam untuk Joyce sepenuhnya sadar dari pengaruh anestesi yang diberikan padanya selama operasi.

Harus ada yang Jayden korbankan ketika dia memutuskan untuk menandatangani persetujuan dilakukannya operasi pada Joyce yang mengalami trauma abdomen. Dokter yang menangani Joyce juga mengatakan kalau pun operasi tidak dilakukan, kemungkinannya sangat kecil untuk janin yang dikandung Joyce bisa selamat. Joyce masih berada di tahap awal kehamilan. Benturan ringan saja bisa sangat membahayakan, apalagi jika sampai tertabrak mobil hingga mengalami trauma abdomen seperti yang dialami Joyce?

In any moment of decision, the best thing you can do is the right thing, and the worst thing you can do is nothing, right?

Jayden tidak tahu—tidak bisa dan tidak berani menebak-nebak—apa yang sekiranya akan menjadi reaksi Joyce begitu dia terbangun nanti dan mengetahui kalau janin dalam kandungannya sudah tidak ada karena sama sekali tidak memiliki peluang untuk selamat. Yang Jayden tahu hanya dia perlu ada untuk Joyce nanti begitu kenyataan tersebut menghancurkannya, membuatnya menjadi jauh lebih rapuh dibandingkan sebelumnya.

"Bagaimana keadaannya, Dokter?" Jayden kembali mengingat bagaimana dirinya yang masih dialiri kecemasan dan kekhawatiran langsung beranjak dari kursi begitu dokter yang menangani Joyce di ruang IGD keluar. Sorot matanya penuh harap ketika memandang ke arah dokter tersebut. "Tidak ada masalah yang cukup serius, kan?"

Menghela napas panjang, dokter tersebut dengan ekspresi wajah menyesal menjawab, "Dia mengalami trauma abdomen karena benturan yang cukup kuat dari luar tubuhnya ketika tertabrak mobil."

Wajah Jayden meredup, begitu juga dengan sorot penuh harap di kedua matanya. Dia tahu betul seserius apa trauma abdomen seperti yang dialami Joyce. Kondisi seperti ini harus segera mendapatkan penanganan untuk mengantisipasi dan mencegah berbagai komplikasi serius.

"Lalu... lalu bagaimana, Dok? Apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkannya atau janin dalam kandungannya?" Jayden bertanya dengan nada sedikit terbata.

BITTERSWEET LOVEWhere stories live. Discover now