45. The Sea is Calling

68.4K 12.7K 38.9K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat membaca! jangan lupa vote dan comment, kalau mau share juga boleh <3 thank you, Babygeng!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat membaca! jangan lupa vote dan comment, kalau mau share juga boleh <3 thank you, Babygeng!

selamat membaca! jangan lupa vote dan comment, kalau mau share juga boleh <3 thank you, Babygeng!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45. THE SEA IS CALLING

"Anda Dewi Laut?" Suara berat itu muncul dari belakang Alaia.

Kilau biru di telapak tangannya redup, bersamaan gelombang laut meninggi seiring Alaia berbalik badan menghadap orang itu. Gerakan Alaia pelan, terbilang was-was, dan auranya menguar pekat yang menunjukkan ia bukan manusia.

Lelaki itu membeku ketika mereka bersitatap. Alaia tidak mengatakan apapun, ia hanya memandangi dia yang juga segan berbicara. Suasana menegangkan bercampur membingungkan ini terus berlangsung hingga memakan banyak waktu.

"Hai." Alaia mengenal dia. Dae Lonan.

Ombak besar mengalihkan perhatian Dae. Laut seperti akan melahapnya karena telah mengganggu ketenangan Alaia di Irvetta. Namun, Alaia segera mengangkat satu tangan dan seketika gulungan ombak tak sebesar sebelumnya.

Dae takjub. Ia melihat jelas Alaia meredakan gelombang laut yang mengerikan. Meskipun dia sangat kaget, Dae tetaplah Dae yang minim ekspresi. Wajahnya datar seolah-olah yang ada di depan matanya hanyalah pertunjukan biasa.

"Sebaiknya kamu pulang," ujar Alaia.

"Aku pernah berpesan ke kamu, jangan ke pantai malam-malam apalagi sendirian." Alaia menukas.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang