1.| Luka Masalalu Keyla

411 32 9
                                    

' 안녕 하세요 '

°°°


Terduduk manis di kursi balkon rumah, seorang wanita tersenyum getir menatap langit sore ini yang mulai berubah menjadi jingga,cahaya matahari mulai berhenti menunjukan eksistensi nya hari ini ,bergantian peran dengan gelap yang sudah siap melahap sisa cahaya yang masih terlihat diujung sana.. Semilir angin meniup ke arah nya membuat rambut panjang wanita ini tertiup indah. Ia menutup mata nya perlahan .. sekelebat kenangan muncul, membuat memori nya kembali ke beberapa tahun silam.. tak terasa air mata itu kembali jatuh dari kedua ujung mata nya,namun senyuman di bibir nya tak pudar sedikit pun.. Semua masih ada utuh didalam ingatan nya,yang terindah sampai yang paling menyakitkan.. Ya,semua tentang kenangan itu.. Kenangan yang terjadi beberapa tahun silam..


=====•••••=====

- Bandung , 2015 -

Sinar mentari masih bersinar cukup cerah meski waktu sudah menunjukan pukul empat sore, langit biru yang dihiasi gumpalan lembut awan berwarna putih yang terlihat begitu cantik berpadu dengan suara desir angin yang membuat ranting pohon di halaman rumah saling beradu semakin membuat suasana sore ini begitu syahdu.

Kediaman nya yang terletak di sebuah area komplek perumahan pun semakin membuat suasana sepi seperti ini menjadi pemandangan biasa bagi Arinda Syakeyla, selalu merenung seorang diri tak ada yang menemani keyla selain suara angin dan ranting pohon atau kicau burung gereja yang sesekali melintas dan hinggap di pagar balkon kamar nya.

Ya,seperti biasa sore ini keyla tengah duduk termenung sendirian di teras balkon kamar menatap langit sore itu, Kedua netra nya kembali meneteskan bulir bening,ia terisak pilu..

Meski saat ini batin nya begitu menjerit kesakitan tapi setiap menatap langit yang indah seperti ini Keyla merasa sedikit terhibur

Berkali-kali Keyla bertanya dalam batin nya, diatas langit yang indah itu seperti apa? Ia akan bertemu dengan siapa jika pergi ke atas sana?atau,apa disana ia akan bisa menemukan bahagia?, Menatap dari bawah sini saja rasanya langit begitu indah, bukankah menjadi bagian dari langit juga akan ikut merasakan Indah dan kebahagiaan itu?, Ya Mungkin saja begitu fikirnya. Sejauh ini Keyla merasa hidup nya tak pernah bahagia, Selalu Kesepian,ketidakberuntungan juga rasa sakit yang menjadi teman sejati nya.

Kini Keyla mengalihkan pandangan nya menatapi sejumlah karangan bunga yang masih berjajar rapi di halaman rumah,karangan bunga itu berisi ucapan berduka cita atas kepergian Mario ayah dari keyla yang baru seminggu lalu berpulang.

"Pah, Keyla mau ikut papa aja,cape pah..Keyla gakuat,ini terlalu sakit .." Lirihnya amat pilu

Keyla terus terisak pilu, Sepi ini begitu menyiksa batin nya,ia begitu sengsara karena kesepian selalu seorang diri di dalam rumah seperti ini,Berlinda sang Mama sibuk pergi bekerja setiap hari,keadaan ini jelas mengharuskan Keyla sering menghabiskan waktu nya seorang diri dirumah. Larut dalam fikiran kalut nya sendirian,semenjak sang ayah berpulang untuk selamanya Berlinda yang kini mau tak mau mengambil alih peran sebagai seorang yang tetap harus mencari nafkah untuk keluarga,sehingga meski masih dalam suasana duka ,Berlinda masih tetap harus bertanggung jawab dengan pekerjaan nya yaitu mengurus bisnis toko kue milik keluarga.

Keyla memiliki hubungan yang sangat dekat dan hangat dengan mendiang papa,kehilangan sosok papa jelas membuat Keyla begitu hancur dan terpukul, tak berhenti sampai di situ Tuhan menguji dirinya, ketika rasa sakit dari duka setelah kehilangan papa masih begitu terasa menyiksa batin,kini luka itu semakin terasa sakit ketika mendapati kenyataan bahwa Arkana sang kekasih yang sudah 4 tahun menjalin hubungan dengan nya pergi meninggalkan dan menikah dengan wanita lain.

ALKAVI (REVISI BERTAHAP)Where stories live. Discover now