34.| Pamit

121 3 0
                                    


...

Dengan sebuket mawar yang berwarna merah segar di tangan nya, Alkavi keluar dari dalam taksi dan memasuki pelataran rumah sang kekasih.
Dengan langkah gontai dirinya mencoba merangkai senyum termanis untuk membuat Keyla juga ikut tersenyum ketika menemui dirinya nanti.

Sesampai nya di depan pintu, ia langsung mengetuk pintu rumah Keyla,tak berlangsung lama pintu rumah pun terbuka, kebetulan sosok anggun pujaan hati nya yang membuka pintu rumah, Alkavi melayangkan senyum termanis nya ketika senyum indah juga Keyla hadiahkan menyambut kedatangan nya yang membuat Keyla cukup terkejut.

"Kok gak bilang kalo mau kerumah?" Tanya Keyla.

"Biar jadi kejutan" ucap Alkavi seraya mencolek lembut hidung Keyla.
"Ohiya,buat yang paling cantik" lanjut nya sambil memberikan sebuket bunga mawar merah yang dibeli nya selagi di perjalanan tadi.

"Wah,cantik banget bunga nya.makasih sayaang"

"Sama sama"

"Yaudah ayo masuk" ucap Keyla mengajak Alkavi untuk segera masuk dan duduk diruang tamu rumah.

"Tante belum pulang,key?"

"Belum,mama kata nya pulang telat hari ini"

"Nanti aku yang izin ke mama kamu ya,kalo aku lagi mampir kerumah, Gak enak kita cuma berdua disini"

Keyla tersenyum menatap Alkavi, batin nya lagi lagi merasa bersyukur dan terkagum memiliki kekasih seperti Alkavi. Alkavi adalah Alkavi,selalu semanis dan sebaik ini sikap nya,selalu berhasil membuat Keyla jatuh cinta berulang kali pada pria di hadapan nya ini.

"Ohiya, kamu mau minum apa biar aku buatin,teh anget?mau?"

"Gak usah,ini aku udah beli beberapa cemilan kok" ucap Alkavi seraya terkekeh kecil menunjukan barang bawaan nya

"Ohiya,haha makasih loh sayang.. banyak banget ini jajan nya"

"Iyakan, makanya kamu duduk manis dulu ya,ada yang mau aku bicarain soalnya"

"Bicarain apa?"

Alkavi terlebih dulu melayangkan senyum nya, mengambil buket bunga yang masih ada dalam genggaman Keyla dan memindahkan nya ke atas meja terlebih dahulu. Kini Alkavi menggenggam kedua tangan Keyla menatap netra perempuan nya lekat lekat dengan senyum yang tak pernah ia turunkan sedikitpun.

"Ada apa sayaang?" Tanya Keyla menyadari sikap Alkavi yang tak biasa seperti ini.

"Kalo untuk beberapa waktu kedepan kita harus LDR kamu gak keberatan kan?"

Keyla sedikit mengerutkan kening nya "LDR?"

Alkavi terlebih dulu mengambil napas sebelum melanjutkan kalimat nya "jadi gini sayang,salah satu temen aku pas SMA di Jakarta dulu itu ayah nya adalah seorang dokter di salah satu rumah sakit khusus kanker di Singapura nama nya Daniel,dan lewat daniel ayah nya kasih tau salah satu pengobatan atau sejenis kemoterapi dengan obat tambahan,key. Ini terapi jangka panjang yang tahap awal nya harus aku jalani selama enam bulan bahkan mungkin bisa lebih,tanpa jeda dan harus dilakukan secara berkala di rumah sakit terkait,dokter Tommy juga udah menyetujui pengobatan ini, itu tanda nya kita harus pisah untuk beberapa waktu selama aku berobat disana key, karena aku harus rawat inap dan menetap disana, dan juga hari keberangkatan itu udah di atur sama dokter Tommy, aku berangkat lusa tepat sehari setelah kita pergi ke pameran seni besok.aku minta maaf kalo ini terlalu tiba-tiba, aku pun rasa nya bingung dan berat tapi aku gak punya pilihan lain key, ini salah satu usaha aku untuk sembuh,aku minta maaf kalo aku harus tinggalin kamu nanti.."

ALKAVI (REVISI BERTAHAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang