19.| Sosok hangat,Alkavi..

96 10 0
                                    

..

Pagi ini, Alkavi sudah bersiap untuk segera pergi ke kampus. Meski kondisi tubuh nya masih terasa lemas efek kemoterapi namun Alkavi tak punya alasan lagi untuk terus absen kuliah..
Tepat sebelum melangkahkan kaki keluar dari kamar,Alkavu kembali menatap pantulan dirinya di cermin,bibir nya masih terlihat pucat namun ia berusaha merangkai senyum untuk menutupi kondisi nya hari ini, Ia tak ingin Papa juga kakak nya kembali melarang dirinya pergi ke kampus hari ini.

..

"Al?,mau kemana?" Panggil Handi ketika melihat Alkavi baru saja keluar dari kamar nya yang terletak tak jauh dari ruang makan

Alkavi tersenyum ke arah Handi,dan berjalan mendekat ke meja makan.
"Al mau ke kampus pah,"

"Ke kampus?kan kemarin dokter udah bilang Lo masih harus istirahat dulu pasca terapi" ucap Juna yang juga tengah menyarap pagi dimeja makan.

"Iya Al, kemarin dokter sudah baik memberi kamu toleransi untuk istirahat dirumah tanpa harus rawat inap pasca kemo,papa mohon ikuti saran dokter" timpal Handi.

"Ga apa apa kok pah,Al udah baikan.. Udah cukup istirahat seharian kemarin"

"Al!"

"Pah,Al juga mohon papa jangan gini.. Al cuma pergi kuliah engga aktivitas berat kok pah"

Handi hanya bisa menghela napas,Alkavi sering kali begini,keras dengan kemauan nya sendiri
"Yasudah kalo gitu,papa izinkan kamu ke kampus,dengan syarat kamu harus diantar pak Suryo juga duduk sarapan bareng papa sama Abang mu disini sekarang"

"Al udah sarapan duluan tadi pah, Papa sama Bang Juna lanjut aja.hari ini kelas nya mulai lebih pagi jadi Al agak buru buru,Al pamit ya pah,Bang.." ucap Al seraya pamit mencium tangan sang ayah

"Setiap hari dia gitu pah,tetep kukuh pergi ke kampus meski kadang kondisi nya lagi lemah,Juna gak bisa tahan.. Al itu keras"

Handi hanya tersenyum hambar
"Yaaa,begitulah adik kamu,dia percis seperti mendiang mama,sifat keras nya sama percis"


*****

Alkavi berada dalam mobil nya kini, meski Handi dan juna melarang nya untuk pergi ke kampus namun Alkavi tetap bersikeras untuk pergi ke kampus hari ini. Tujuan utama nya tetap sama, ia ingin segera menyelesaikan skripsi nya dan lulus kuliah secepat mungkin seperti yang sudah di targetkan nya sejauh ini,
Selain itu ada seseorang yang begitu ingin Alkavi temui hari ini, ada suatu hal penting yang harus ia sampaikan pada seseorang yang kini sudah berada dalam isi kepala nya.
Selama dalam perjalanan, sebuah senyum simpul sederhana terus tersinggung dibibir seorang Alkavi, entah lah, ada sesuatu yang begitu membuat nya agak lebih bersemangat dari biasa nya.

...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALKAVI (REVISI BERTAHAP)Where stories live. Discover now