37.| Pilu

69 3 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

Sudah semalam Alkavi berada di ruang ICU,dan pagi ini Dokter sedang berada di dalam ruangan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pada Alkavi. Handi,Juna,Keyla juga berlinda yang kini turut menemani putri nya tengah duduk dengan harap cemas menanti hasil pemeriksaan.

Dengan harap cemas,Keyla terduduk dengan air mata nya terus keluar setiap teringat Alkavi yang jatuh kesakitan tepat di pelukan nya kemarin, suara Alkavi yang merintih kesakitan tepat ketika jatuh dalam pelukan nya masih terdengar begitu jelas, semua ingatan itu seperti terus menghantuinya dirinya,seperti mimpi buruk di siang hari,ini jelas amat menyiksa, atas keadaan seperti ini bagaimana mungkin keyla masih bisa merasa baik-baik saja?

Berlinda yang kini duduk di samping Keyla terus memberi pelukan untuk membuat putri nya itu sedikit lebih tenang,membisikan kalimat-kalimat positif agar Keyla mampu berpikir bahwa Alkavi akan baik-baik saja, tak banyak yang bisa berlinda lakukan,dirinya paham apa yang di rasakan putri nya itu.

Setelah beberapa saat dokter Tommy akhir nya keluar dari ruang ICU setelah selesai dengan serangkaian pemeriksaan.
Handi dan Juna kini segera bangkit dari kursi nya hampir bersamaan tepat ketika dokter Tommy muncul dari ambang pintu

"Dokter,gimana kondisi Al pagi ini??" Tanya Handi

"Pak Handi,sebelum nya saya minta maaf untuk ini, tapi kondisi Al pagi ini masih belum menunjukan perkembangan apapun,persentase detak jantung Al juga sempat menurun tadi"

"Dokter saya masih tidak paham,Al sama sekali gak melewatkan kemoterapi juga obat obatan yang harus dia minum rutin,tapi kenapa sekarang tiba-tiba kondisi nya menurun seperti ini?" Handi.

"Begini pak Handi, saya ingatkan kembali bapak bahwa kemoterapi dan semua obat yang Alkavi konsumsi bertahun tahun ini bukan sebuah metode yang dapat menyembuhkan,tapi metode yang dapat memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker itu sendiri,tapi kita sama sama tahu bahwa kanker yang Alkavi derita adalah jenis kanker langka yang hingga detik ini masih belum ada metode pasti yang dapat menyembuhkan nya seratus persen,
Tumor yang ada di jantung Alkavi terus merusak fungsi organ jantung itu sendiri,sel kanker nya pun kini sudah menyebar ke paru-paru dan mulai menggangu di fungsi paru-paru nya, dengan berat hati saya sampaikan bahwa kanker ini sudah ada di stadium akhir,fungsi jantung Alkavi sudah semakin rusak,dan paru-paru nya sudah sangat lemah tidak bisa lagi jika harus dipaksa oleh keadaan tubuh nya untuk bekerja lebih keras,ini akan cukup membahayakan bagi Al.."

Handi kini benar-benar hanya terdiam dalam tangis nya, Handi tak dapat berkata apapun. Terlalu menyakitkan mendengar penjelasan dokter tentang kondisi putra nya saat ini.

"jadi sekarang langkah apa yang harus dilakukan,dok?Apapun itu yang penting adik saya bisa membaik keadaan nya?!!" Juna

"Sementara saya hanya bisa memberikan beberapa jenis obat tambahan agar jantung nya tidak bekerja terlalu keras untuk memompa darah ke paru-paru. Untuk saat ini tak banyak yang bisa dilakukan. Di saat seperti ini,saya hanya minta semua nya banyak berdo'a dan berserah pada yang Maha kuasa agar Al selalu diberi kekuatan dan kondisi nya segera membaik,agar dapat segera bertahap ke proses penyembuhan selanjutnya.  saya tau Al itu anak yang tangguh dan kuat karena masih bertahan sampai detik ini,itu karena Al tau dia punya banyak orang yang mencintai dan menunggu kesembuhan nya. Dan untuk rencana keberangkatan Al ke Singapura,dengan terpaksa untuk saat ini saya batalkan,kondisi Al yang seperti ini sama sekali tidak memungkinkan bagi kita untuk membawa Al kesana, Kita hanya bisa menunggu sampai kondisi Al membaik dan segera sadar dari masa kritis ini untuk bisa memutuskan langkah apa yang akan diambil setelah ini"

ALKAVI (REVISI BERTAHAP)Where stories live. Discover now