9.| 'Gak mungkin jatuh cinta'

179 19 0
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam, Gilang duduk bersenandung kecil seraya memetik senar gitar milik Yuda dengan nada tak menentu untuk sekedar menghibur pikiran nya yang tengah kalut,ya hanya ini yang mampu Gilang lakuka saat ini. Sudah hari ke empat ia berada di kost sahabat nya itu,
Gilang masih enggan untuk kembali kerumah.

"Yud?"

"Hm?" Jawab yuda yang kini tengah merebahkan tubuh nya tepat di samping Gilang sambil memainkan ponselnya

"Menurut pandangan Lo sejauh ini emang gue berlebihan sama Keyla?"

"Berlebihan gimana maksud Lo?"

"Ya,sikap gue ke dia maksud nya"

"Menurut gue sih biasa aja"

"Tapi tadi siang dia bilang gue berlebihan,gue keterlaluan.padahal gue gini karena gue peduli sama dia"

"Bentar,Lo lagi mempertanyakan soal sikap Lo siang tadi?soal cerita Lo yang hajar cowok yang anterin Keyla balik?"

Gilang mengangguk.

"Lo cemburu kali"

"Gue serius anying!" ucap Gilang seraya melempar sisa bungkus kuaci pada sahabat nya itu.

"Eh,gue juga serius. Itu mah Lo cemburu kali,Lang.makanya Lo marah liat si Keyla balik sama cowok lain"

Gilang sejenak merenung
"Engga lah anjir,ngaco Lo kalo ngomong"

"Ya terus kalo Lo kagak cemburu apa dong? Nih,Jamal! Gue kasih tau ya, kalo Lo emang gak punya perasaan lebih sama Keyla,kenapa Lo harus marah sampe pukulin orang itu pas dia anter Keyla balik? ya harus nya lo fine dong, berterimakasih sama orang itu karena udah anterin di Keyla balik"

"Y..ya, ya gue kesel anjing liat muka cowok itu! Gue kesel liat cara dia natap gue, songong! Dari awal dia songong,Yud" Gilang sedikit tergugup.

Yuda sedikit tertawa, merasa geli atas sikap Gilang yang masih menampik rasa cemburu nya yang sudah semakin jelas.

"Eh,Lo kan barusan nanya pendapat gue,ya gue jawab sesuai apa yang ada dalam isi kepala gue lah, gini deh.. cuma diri Lo sendiri yang ngerti sama isi hati lo,Lang. Lo tanya deh tuh sama diri Lo sendiri apa mungkin selama bertahun-tahun Lo sahabatan sama si Keyla,sering bareng kemana pun sampai akhirnya tanpa Lo sadari Lo punya rasa peduli yang lebih dari sekedar biasa nya"

Gilang terdiam,ucapan yuda berhasil membuat nya kembali berpikir saat ini,sejujurnya Gilang menyadari terkadang rasa peduli dan khawatir nya pada Keyla bukan sekedar peduli lagi seperti dulu,kini entah kenapa Gilang terkadang merasa begitu posesif pada Keyla,terlebih setelah upaya percobaan bunuh diri yang pernah Keyla lakukan dahulu, Gilang merasa bersalah karena pada saat itu ia gagal menjadi pendengar dan menjadi tempat sandaran bagi Keyla.
Hingga akhirnya saat ini Gilang hanya ingin mengupayakan hal terbaik apapun untuk Keyla. Ia hanya ingin menjaga Keyla,melihat Keyla bahagia dan yang terpenting hal buruk seperti itu jangan sampai terulang kembali.

Gilang menghela napas nya sebelum kembali bersuara
"Gue gak tau,Yud. Bingung gue sama diri gue sendiri"

"Lo pikirin dulu deh,Lo renungi dulu tuh isi kepala sama isi hati Lo. Gue mah cuma takut aja waktu nya lo sadar sama perasaan Lo ke Keyla,Lo udah telat dan gak punya kesempatan buat datang ke Keyla"

*****

Alkavi kini tengah duduk bersandar pada sandaran ranjang nya, memejamkan mata seraya terus memegangi dada nya yang kini masih terasa nyeri dan sesak, beberapa butir obat telah ia telan untuk meredakan sesak dan rasa sakit yang dirasakan nya,namun sudah beberapa menit obat itu belum juga bereaksi pada tubuh nya,sejujurnya Alkavi sangat benci ketika sakit nya tengah kambuh dan menyiksa nya seperti ini.

ALKAVI (REVISI BERTAHAP)Onde histórias criam vida. Descubra agora