Size 24: Antara Rey Akhanta

1K 374 11
                                    

Jangan lupa vote ya Ayangku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote ya Ayangku

~oOo~

Sementara di sisi lain pada waktu yang sama sepuluh menit lalu, Neon menaiki anak tangga menuju lantai dua untuk menghampiri Akhanta yang berada di balkon.

"Akhan!" panggil Neon saat melihat adik sepupunya berada di ujung sana.

Seorang lelaki fiksi pemilik hidung mancung, alis melengkung panjang, rambut sedikit berantakan, serta berkulit cerah. Dirinya bertelanjang dada dan hanya memakai celana jeans hitam, menampilkan perutnya yang berbentuk kotak-kotak, di sebelah kiri atas dada terdapat tulisan yang terbuat dari tato hitam.

 Dirinya bertelanjang dada dan hanya memakai celana jeans hitam, menampilkan perutnya yang berbentuk kotak-kotak, di sebelah kiri atas dada terdapat tulisan yang terbuat dari tato hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhanta menoleh ke sumber suara. "Loh, Abang?"

"Ngapain lo?" Neon menaikkan dagu sedetik.

"Ya... duduk," jawab Akhanta apa adanya. Dirinya berada di atas kursi kayu jati minimalis yang beralaskan busa.

Neon melirik ke tangan kanan lelaki fiksi itu, jemarinya mengapit benda putih yang mengeluarkan asap. "Ngerokok lagi?"

Akhanta melihat ke arah tatapan abangnya. "Ini dikit."

"Kalo mau ngerokok jangan ada Evo," tuturnya yang alisnya berpaut, jengkel dengan perlakuan si manusia fiksi ini yang bandelnya minta ampun.

"Lah? Gue udah di balkon lho, Bang," dalih Akhanta yang mengelak.

"Sama aja."

"Kan, asap itu nggak jatuh kena gravitasi, Bang. Abang kalo pelajaran IPA pasti bolos," tuduhnya bercanda.

"Kalo mau ngerokok ya di warung jangan di sini." Neon memperingati.

Akhanta mengerucutkan bibirnya. "Nanggung ini, Bang."

Lelaki fiksi tersebut melentikkan jemari agar abu rokok itu jatuh. "Lo mau nggak, Bang?" tawarnya.

"Gak."

"Babi mau nggak, ya?" Akhanta malah menawarkan ke adiknya.

Neon menunjuk wajahnya dengan jari. "Jangan pernah lo nawarin!"

The DimensionsWhere stories live. Discover now