Size 36: F*cktory, Fingerprint, and the Venn Diagram

930 198 25
                                    

Hi, Paskha! Paboss balik lagiii!
Jangan lupa vote sama komen yaaaa!!!
Makasi happy reading^^

Hi, Paskha! Paboss balik lagiii!Jangan lupa vote sama komen yaaaa!!!Makasi happy reading^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~oOo~

Namun, ia merasakan ada sesuatu yang berbeda di sepasang bola mata kucing itu.

Hitam menyeluruh.

"Coba liat ...." Vano menengok, ia cukup kaget kala melihat kedua matanya. "Bawa kucing ini ke rumah Akhan. Kita ke sana sekarang," perintahnya.

"Ada apaan emang?" Elsakra yang ingin tau mencoba mendekati mereka dan melihat kucing itu. Namun, ia mundur dua langkah karena kaget dengan bola matanya. "Nas, kok, ini aliennya jadi kucing?" Ia menyuruh Nasa untuk ke situ.

Nasa melangkah dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana, ia juga memautkan alis karena ikut bingung.

"Apa aliennya masuk ke tubuh kucing ini?" Elsakra mengada-ada.

"Makanya sekarang ... ini lo bawain." Vano meraih tangan Elsakra dan langsung menaruh kucing itu di lengannya.

Elsakra meluruskan tangannya memberi jarak dengan kucing tersebut. "Loh-loh, weh, ini ntar gue dimakan ini alien gimana?"

"Ya bagus, biar sekalian jadi alien," balas Vano bergurau. "Dah-udah, aman ini tenang aja. Ayo, Las," ajaknya menyuruh Alastra pergi dari lokasi ini.

"Nas, lo aja yang bawa." Elsakra memohon dengan menarik-narik baju Nasa.

"Maksud lo?" Nasa mengelak.

"Lo kan suka kucing." Elsakra mengada-ada lagi.

"Mana ada, lo yang suka kucing." Nasaka mengeleng-geleng, ia pun berbalik arah hendak pergi juga.

Vano menghentikan langkahan dan berbalik untuk memberi tahu, "O iya, guys, gue mau ngomong sesuatu."

Penaikan kedua alis Elsakra memberi maksud ingin tahu.

"Gue mau ngasih tau soal Liona, cewek yang sama Bang Neon tadi." Ekspresi Vano terlihat datar saat mengucapkan hal itu, mereka menyimak baik-baik.

"Oh, cewek portal itu?" Elsakra memastikan.

"Bukan."

~oOo~

Setibanya keempat anggota Ravoltra di kediaman milik ketua, mereka langsung masuk rumah yang gerbang dan pintu utamanya terbuka.

Akhanta yang duduk di sofa dengan tangan mencengkeram menoleh ke arah pintu yang diketuk.

Akhanta langsung melangkah ke sana dengan ekspresi marah serta mengumpulkan seluruh kekuatannya ke kepalan tangan kanan.

BUGH!

Pukulan keras ia arahkan ke tulang pipi Vano, yang membuat lelaki itu hampir hilang keseimbangan.

The DimensionsWhere stories live. Discover now