Hai, manusia halu! Paboss lagi adain open member grup chat whatsapp di instagram @paskha.id tolong cek dan ikuti rules nya buat masuk grup yaaaay!
Ada paboss di grup itu, paboss tunggu yapp!♥️
Follow instagram:
@alskarta
@aldirytm
@paskha.id
@neon.alskrHappy reading paskha!
~oOo~
Vano mendekatkan ponsel ke mulut, gereget mendengarnya. "Lha iya kenapa? Bolpoinnya siapa? Hm?"
Lelaki fiksi itu membalas, "Dugaan Alas bener, tulisan yang ada di bolpoin ini .... Made in Factory."
"Bolpoinnya berasal dari negeri Factoria. Itu berarti negara tetangga beneran datang ke sini," imbuhnya yang membuat mereka melebarkan mata tak percaya.
"Bawa bukti itu ke rumah Akhan sekarang. Gue tunggu," balas Vano langsung. Ia mengatur tubuhnya yang sedikit bergetar serta jantung yang berdebar.
Baru saja telepon dimatikan, ada panggilan masuk lagi. Kali ini yang memanggil adalah lelaki fiksi yang rumahnya akan mereka datangi.
"Heh, lo pada ada di mana? Motor gue diparkir di luar nggak ada orang." Akhanta menyeru. Ia berada di teras rumah, sedangkan Liona sengaja ia suruh masuk ke kamar milik Arevo.
"Gue di luar, sekarang mau ke sana," balas Vano. Sebenarnya waktu Akhanta di depan rumah tadi seharusnya bisa melihat mereka dari situ karena jaraknya tak terlalu jauh, tetapi mungkin karena tubuh mereka tertutup oleh batang pohon.
"Las, pala gue bener-bener mau mledug," sambat Vano dengan mengacak rambut.
"Liona bukan cewek portal yang lo liat kemarin, trus bolpoin yang jadi barang bukti ada tulisan Made in Factory, jadi ... portal itu berasal dari negeri Factory, kan?"
"Logikanya gitu," balas Alastra yang sekarang tengah mengusap dagu.
Tiba-tiba datang seorang lelaki bertubuh tinggi yang berjalan ke mereka dari arah belakang. Hendak menguping pembicaraan.
YOU ARE READING
The Dimensions
Fantasy"Dia datang, manusia pertama pembuka gerbang fiksi dan akan menghancurkan dinding dimensi." ••• Liona, gadis berhalusinasi stadium akhir. Hobinya mengoleksi semua yang berhubungan dengan idolanya, pengin dapetin cowok fiksi, dan bercita-cita menikah...