"Dia datang, manusia pertama pembuka gerbang fiksi dan akan menghancurkan dinding dimensi."
•••
Liona, gadis berhalusinasi stadium akhir. Hobinya mengoleksi semua yang berhubungan dengan idolanya, pengin dapetin cowok fiksi, dan bercita-cita menikah...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jangan lupa vote nya ya ayang, happy reading^^
~oOo~
"Halo Lontita," sahut lelaki fiksi yang menelepon seseorang.
"Sekali lagi lu ngomong Lontita, gue gebuk pala lu, ya!" gerutu suara dari ponsel.
"Buset, galak amat," komentar dia.
Nama lelaki itu adalah Reinkar Savka Alskarta, putra kedua dari keluarga Sakratama Alskarta, itu berarti dia adiknya Neon-dengan jarak umur satu tahun.
Reinkar memiliki kantung mata cerah, tinggi sekitar 180 cm dengan berat badan 60 kg, kaki berambut lebat, gigi rapi yang apabila tersenyum sangat manis dengan lesung pipi, serta ia lebih suka rambut belah tengah berponi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ada apaan telpon?" tanya seorang gadis tadi. Namanya Sandiva.
"Ke sini, dong. Ke rumah," balas Reinkar sembari duduk di teras.
"Ngapain?"
"Ya ke sini."
"Nggak."
Reinkar mengerucutkan bibir. "Lha kenapa ini?"
Sandiva menjawab, "Mager, lo aja yang ke sini."
"Kita kan tetanggaan." Reinkar berdiri, lalu berjalan menuju dinding pembatas sekitar satu meter.
"Kita itu musuh."
"Cepetan!" teriak Reinkar dari samping rumah, dia melihat Sandiva yang juga sedang berada di teras.
Sandiva memutar bola mata. "Ngapain, sih?" Kemudian ia berjalan menghampiri Reinkar, telepon itu dimatikan.
Reinkar menaruh lengan di atas dinding pembatas tetangga. "Disuruh Neon," jawabnya menjangkar.
Sandiva menyelipkan rambut ke belakang. "Disuruh Neon? Buat apa?" Ia bercekak pinggang.
Reinkar menunjuk tanahnya. "Ya makanya ke sini, Lontita."