Bagian 05

304 201 152
                                    

Selamat membaca:)
Jangan lupa kasih komen dan vote ya agar semangat nulisnya.

Alfian yang berjalan sendirian di lorong kelas tiba-tiba menghadang anak kelas sebelah yang hendak pergi ke kantin.

"Kalian mau gak makan gratis." tawar Alfian kepada dua cowok yang dihadangnya.

"Mau banget dong." ucap serentak dua anak kelas sebelah yang dihadang oleh Alfian.

"Kalau gitu nih aku kasih uang buat beli semua nasi bungkus milik Alfira. Ajak teman-teman lainnya juga, tapi ingat jangan kasih tahu kalau aku yang nyuruh kalian." ujar Alfian dengan memberikan dua lembar uang berwarna biru.

"Siap Al gue jamin gak bakal beritahu dan terimakasih atas traktiran nya." ujar dua anak kelas sebelah menerimanya dengan senyuman bahagia.

"Oke santai aja." ucap Alfian menepuk bahu dua anak kelas sebelah dengan beraluh pergi.

Alfira yang sedang duduk melamun di depan kelas yang ditemani oleh Syahla dan Dion yang sedang makan nasi bungkusnya. Alfira masih berfikiran kenapa sikap Alfian sangat berbeda dengan waktu di taman saat pulang sekolah kemarin. Di sekolah cuek, dingin, tertawa senyum aja gak pernah, sedangkan saat pulang sekolah kemarin seperti Alfian yang berbeda dengan yang ia kenal sekarang. Hal ini malah membuat rasa penasaran Alfira terhadap Alfian semakin tinggi. Alfira yang sedang berpikir dan melamun itu tiba-tiba dikagetkan oleh segerombolan siswa yang mendatanginya.

"Ra gue mau beli semua nasi bungkus lo." ucap salah satu siswa.

Seketika lamunan dari Alfira bubar dengan beralih terkejut "Hah seriusan! Ini bukan mimpi kan". Alfira menyakinkan kalau ini bukan mimpi dengan mencubit tanganya yang ternyata masih terasa sakit.

"Iya serius gue beli semua." ucap siswa itu dengan menyodorkan selembar uang berwarna biru. Alfira hanya bisa bersyukur bahagia dengan melihat dagangan yang langsung ludes terjual habis.

Disisi lain Dion yang habis makan 3 nasi bungkus mengalami sesegukan karena gak ada minum.

"La punya minum gak?" tanya dion dengan sesegukan.

"Enggak Yon." jawab Syahla dengan memukul punggung Dion.

"Gimana Yon udah baikan belum?" ucap Syahla lagi.

"Baikkan kagak malah sakit iya." tegas Dion membuat Syahla tertawa kecil.

Alfira yang melihat kedua temanya itu merasa kehausan langsung menawarkan mereka untuk pergi ke kantin dengan mentraktirnya. Dion dan Syahla yang mendengarkan tawaran tersebut langsung mengangguk setuju. Sesampai di kantin yang sudah terlihat cukup sepi, mereka menuju ke warung bu Sri yang sudah menjadi langganan mereka bertiga. Alfira dan Syahla memesan minuman yang sama yaitu es jeruk sedangkan Dion memesan dua es teh.

"Eh kita duduk di samping Alfian yuk." tawar Syahla dengan menunjuk Alfian yang sedang duduk sendiri. Dion dan Alfira mengangguk setuju.

Pada saat berjalan dengan membawa minuman ke meja yang di duduki oleh Alfian. Tiba-Tiba Merita dan teman-temanya lebih dulu menghampiri Alfian yang sedang duduk sendirian. Alfira, Syahla dan Dion yang melihat itu langsung mengurungkan niatnya untuk duduk di meja Alfian dengan memilih untuk mencari meja lainnya.

"Hallo Alfian apa kabar? Udah makan belum?" tanya Merita dengan menatap wajah Alfian serius.

"Udah." jawab Alfian datar dengan beranjak pergi dari tempat duduknya.

"Alfian lo mau kemana? kita belum aja mulai bicaranya." tanya Merita dengan menatap punggung Alfian yang mulai pergi.

"Aku mau ke kamar mandi." jawab Alfian dengan terus berjalan.

Alfian & AlfiraWhere stories live. Discover now