Bagian 06

236 143 118
                                    

Tulisan ini mungkin banyak kesalahan, maka saya membutuhkan saran dan kritiknya dari kalian.

Jangan lupa vote dan komen ya biar tambah semangat nulisnya wkwk.

Selamat membaca nawak-nawak♡

Di papan pengumuman sekolah sudah tampak rame dengan para siswa yang sedang menunggu pengumuman dari seleksi futsal untuk di ditempel. Dion yang sudah tidak sabar dengan hasil seleksi futsal sudah menunggu di paling barisan depan papan pengumuman.

"Minggir-minggir" ucap kakak kelas futsal yang hendak menempelkan pengumuman hasil seleksi futsal di papan pengumuman.

Dion yang sudah ada di depan papan pengumuman langsung mencari namanya dan nama Alfian. Tampak di kertas pengumuman ada nama Dion di urutan nomor 1 sedangkan nama Alfian berada di urutan 7. Hal ini membuat mereka berdua lolos dalam seleksi futsal.

Dion yang merasa senang langsung memberitahukan kepada Alfian yang sedang duduk sendiri di depan kelas sambil membaca buku "Al kita berdua diterima di seleksi futsal."

Alfian menutup bukunya dengan berkata "Iya aku udah tahu, kan aku tadi ada disampingmu saat lihat di papan pengumuman."

"Iya tah, gue gak lihat kalau ada lo tadi." ucap Dion dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Dari arah kejauhan terlihat Alfira dan Syahla sedang berjalan menuju ke arah dimana Alfian dan Dion berada.

"La gue lolos seleksi futsalnya." beritahu Dion dengan tersenyum lebar merasa senang.

"Gimana Al lo lulus gak seleksi futsalnya." tanya Syala dengan mengunyah permen karetnya.

"Gue sama Alfian lulus kok gue ada di nomor 1 Alfian ada di nomor 7." sahut Dion memberitahu.

"Yang ditanya siapa yang jawab siapa blok. Tapi beneran lo lulus seleksinya Al selamatnya." ucap Syahla dengan memberikan salam selamat kepada Alfian.

"Lah gue gak lo beri selamat juga La." Ringkik Dion merasa iri.

"Silimit yi."

Alfian menatap dingin wajah Alfira "Lo gak beri aku selamat juga."

"Dih ngapain gak penting banget, lagian udah banyak yang ngucapin selamat ke lo." ucap Alfira dengan menarik Syahla untuk segera pergi dari hadapan Alfian dan Dion.

"Mana cuma Dion sama Syahla doang." 

"Noh lihat belakang lo udah ramai para ciwi-ciwi yang mau ngucapin selamat sampai harus antre kayak mau nerima bansos". ucap Alfira.

Alfian yang merasa penasaran langsung menoleh ke arah belakang dan benar sudah banyak para siswi yang udah antre untuk memberikan ucapan. Alfian yang melihat betapa antusiasnya para siswi langsung memutuskan pergi tanpa memberikan satu kata pun. Hal ini membuat para siswa cewek merasa kecewa.

"Tenang guys jangan kecewa masih ada gue yang 11 12 sama Alfian." sahut Dion dengan tampil percaya diri.

"Sebelas dua belas apanya bagaikan langit dan inti bumi yang iya." ujar salah satu siswi diantra kerumunan.

"Maaf gue gak tertarik salaman dengan lo."

Dion yang mendengarkan perkataan itu semua merasa kecewa dan langsung menyusul langkah Alfian.

"Kenapa ya Al semua cewek kok gak ada yang suka sama gue, selalu aja gue dihina dan gak dipedulikan?" rintih Dion dengan wajah yang memelas

"Ya gitu lah cewek suka mandang fisik dan materi. Tapi, kalau lo mau dipandang lo harus membuktikan dengan sebuah karya dan prestasi."

Alfian & AlfiraWhere stories live. Discover now