Six

41.6K 2.4K 117
                                    

Halo, apa kabar? Ih ya Allah seneng banget yaa ketemu lagi sama cerita Arkanika.^^

Makasih banyak yaa buat kalian yang selalu komen, menanti kapan update, ngevote dan nyempetin baca🖤🖤

Happy Reading

🦋🦋🦋

Setelah kejadian kemarin siang Ranika dan Arka memutuskan untuk pindah kamar sementara waktu. Sebenarnya Ranika ingin mengajak sang suami untuk tidur bersamanya. Hanya saja, ia merasa sedikit takut bila Arka masih diselimuti kemarahan.

Pukul 6 pagi Ranika sudah sibuk berada di dapurnya. Bahkan ia sudah berpakaian rapih dengan baju kerjanya. Ada hal aneh yang Ranika rasakan. Suaminya pagi ini belum menampakkan diri. Sempat tadi Ranika melihat kamar tamu yang digunakan oleh Arka.

Ternyata sang suami masih tertidur pulas. Ia membiarkan sang suami tertidur. Meski ia merasa sakit hati dengan perlakuan suaminya kemarin. Ia tetap menyiapkan sepiring sarapan berupa nasi goreng dengan toping telor dadar. Yang menjadi menu favorit suaminya.

"Aku harap kamu makan, ya, mas. Meski dua sendok pun, aku selalu berharap kamu bisa nyicipin makanan buatan istri kamu." Ujarnya tersenyum sambil menatap meja makan yang berisi sepiring nasi goreng untuk sang suami.

Sudah menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Pukul 7.30 Ranika segera bergegas menuju kantornya. Kalian perlu tahu, bahwa Ranika berangkat ke kantor sendiri. Terkadang ia menggunakan taksi online.

Meninggalkan sticky notes berwarna kuning dengan tulisan "Dimakan ya! Aku berangkat dulu, mas. By : Ranika^^"

Ranika gadis cantik berusia 25 tahun ini sungguh memiliki hati yang sangat suci. Meski suaminya belum bisa menerima. Namun, dengan ikhlas dan tabah ia percaya Tuhan akan membukakan hati suaminya.

-oOo-

Pukul 9 pagi pertama kalinya seorang Arka Mahesa lalai dalam pekerjaannya. Bahkan dirinya sudah terlambat selama dua jam lamanya. Dirinya emosi bahkan menyalahkan sang istri kenapa tak membangunkanya?

"Ranika benar-benar kurang ajar! Kenapa dia tidak membangunkan ku? Semarah itu dirinya sampai tidak mau membangunkan suaminya?!" Ujarnya sambil menggenakan dasi yang dipakai secara tergesa-gesa.

Setelah 15 menit lamanya bersiap. Segera ia menuruni tangga dan menuju dapur. Namun ada hal yang membuat atensinya sedikit teralihkan. Sepiring nasi goreng dengan telor dadar kesukaannya terhias dengan rapih di meja makan.

Dirinya mendekati sisi meja sebelah kanan. Satu hal yang Arka pahami, istrinya selalu berbuat baik meski ia sering menyakiti. Bahkan ia mengambil dan membaca sticky notes yang dituliskan oleh istrinya.

"Haruskah aku mencintaimu? Tapi itu tidak mungkin! Aku masih mencintai Salsa." Ujarnya bermonolog.

Segera ia duduk sambil menimang-nimang akankah ia harus memakannya meski hanya sesuap atau justru membiarkan makanan ini.

"Oke, engga ada salahnya aku mencicipi walau sesuap."

Saat hendak menyuapkan nasinya ke dalam mulut. Suara deringan ponsel miliknya menggagalkan niatnya. Dilihat nama pemanggil telfon tersebut ialah Salsa. Segera ia mengangkat telfon tersebut.

"Halo, Pak?" ucap Salsa ditelfon.

"Ya, ada apa?"

"Bapak hari ini berangkat tidak? Hari ini ada Jadwal dengan Dewan Direksi Perusahaan Anjani puku 11.00 siang. Bapak ingat, kan?"

Arka menepuk jidak. "Iya saya berangkat. Maaf hari ini saya telat. Tolong handle beberapa pekerjaan saya dulu, Sal."

"Baik, pak. Kalau begitu saya tutup dulu."

ArkanikaWhere stories live. Discover now