Twenty Three

37K 1.8K 119
                                    

Hai! Arkanika datang kembali xixi🥰
Makasi ya buat kalian yang udah tembusin target di part sebelumnya🥰

Oh, ya aku mau tanya. Kalian lebih suka narasinya panjang atau pendek? Soalnya ini mau buat pertimbangan aku untuk part selanjutnya.

RAMEIN PART INI YA! JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK!

REKOMENDASIIN DAN VIRALIN CERITA INI!!

REKOMENDASIIN DAN VIRALIN CERITA INI!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Pukul 10 pagi. Arka dan Amira baru saja menyelesaikan rapat direksi bersama perusahaan yang mengajak kerjasama dengan perusahaan Mahesa Grup. Sejak dari awal Amira sadar, bos nya tengah tidak konsen. Bahkan, beberapa kali harus dirinya yang mem backup mengenai penjelasan hal-hal yang akan di jelaskan.

Belum lagi ia melihat betapa kusutnya muka lelaki yang ada di sampingnya. Amira duga pasti ada masalah yang berkaitan dengan rumah tangganya.

"Pak, nanti sore mau lembur atau tidak?" Tanya Amira.

Arka menoleh. "Tidak. Saya ada urusan."

Amira hanya menganggukan kepalanya. Keduanya berjalan menuju ruangannnya masing-masing. Saat akan sampai di ruangan Amira. Arka lebih dulu menahannya.

"Amira, ikut ke ruangan saya." Titah Arka.

Hal itu membuat Amira terkejut dan memikirkan apa yang akan di tanyakan atau malah ada sesuatu. Segera saja dirinya mengikuti langkah Arka untuk masuk ke dalam ruangan bos nya. Melihat Arka langsung mendudukan dirinya di kursi kebesarannya. Dengan santai Amira duduk di hadapannya dengan dibatasi sebuah meja.

"Ada apa, pak?" Tanya Amira.

Arka menelisik wanita yang bekerja sebagai sekretaris pribadinya. Dirinya curiga dan ingin tahu siapa wanita ini. Setelah kejadian beberapa waktu lalu mengenai apa yang ia ucapkan. Arka memang belum mengorek informasi lebih dalam. Kali ini ia akan menanyakan langsung siapa sebenarnya wanita ini.

Amira sadar dirinya sedang ditatapan intens oleh bos nya. Bahkan, Amira sudah menduga bahwa akan ada pertanyaan yang nantinya ditujukan kepada dirinya.

"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Akra to the point.

Amira tertawa. "Saya? Ah, Anda tidak perlu tahu. Bukan saya sok misterius, hanya saja saya mengetahui semua perihal masalah Anda dengan istri Anda." Jawab Amira santai. Kemudian ia bangkit dari duduknya. Berjalan menuju kaca besar yang menampakkan hamparan luas kota Jakarta.

"Siapa saya itu nanti akan terjawab jika apa yang terjadi telah selesai. Saya bukan orang jahat. Meski nantinya saya akan terlihat jahat. Tapi, saya akan ada dipihak yang seharusnya dibela dan dimengerti." Ungkap Amira.

Arka terkejut dan mendengar sangat teliti maksud dari kalimat yang dilontarkan oleh Amira. Terkesan ada pesan yang penting. Namun, Arka tak ingin bertanya apapun itu. Kini dirinya bangkit dan berdiri di dekat mejanya dengan tangan bertumpu di meja.

ArkanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang