Twenty Eight

34.6K 1.8K 281
                                    

Hai! Aaa ketemu lagi sama Arkanika! Maafya baru sempet update^^
Mungkin ini part terpanjang. Semoga kalian ngga bosen ya?😘😘

Oh, ya! Buat next part syaratnya 400vote dan 270 komen NEXT ya?  Syukur-syukur bisa lebih🖤
YOK GAS RAMEIN PERBARIS!!!🥰🥰🥰

Jangan lupa VIRALIN DAN REKOMENDASIIN CERITA INI YA! Upload ditiktiok kalian juga boleh dan jadiin konten untuk part favorit kalian!

Jangan lupa VIRALIN DAN REKOMENDASIIN CERITA INI YA! Upload ditiktiok kalian juga boleh dan jadiin konten untuk part favorit kalian!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋🦋🦋

Ranika mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia melirik jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi. Namun, Ranika merasakan ada hal aneh yang melekat pada dirinya. Saat menoleh kesamping, betapa terkejutnya melihat suaminya tertidur dengan posisi kepalanya berada di caruk lehernya.

"MAS!" teriak Ranika.

Hal itu tentu membuat Arka terkejut bukan main dan langsung melotot ke istrinya. Arka menghela nafasnya sama-sama terkejutnya ketika mendengar istrinya berteriak.

"Kenapa kamu teriak-teriak, sih, Ran?" Tanya Arka dengan suara serak.

Ranika meringis tak jelas dan menggarukkan kepalanya yang tak gatal.

"Ya, ya, kamu, sih!?"

Arka mengernyit. "Kok, aku? Aku ngapain, sih?"

"Ish! Kamu tidur deketan begini. Kan, aku kaget!" Ungkap Ranika kesal.

Arka menghela nafas. Tak habis pikir dengan tingkah istrinya. Padahal Arka sedang menikmati tidur ternyamannya selama ini. Segera Arka membenarkan posisinya dan memiringkan badannya menghadap Ranika.

"Kenapa, hm? Salah aku tidurnya begitu?" Tanya Arka lembut.

Ranika berdecak dan berusaha menahan diri untuk tidak salah tingkah dengan perlakuan suaminya.

"Awas, mas." Pinta Ranika.

Bukannya mengikuti permintaan sang istri. Justru Arka memeluk dan membenamkan wajahnya persis di caruk leher istrinya. Tentu hal itu membuat sensasi geli yang dirasakan oleh Ranika. Sesekali Arka mengecup singkt pipi istrinya.

"Mas, kamu kalo begini serem, deh." Protes Ranika.

"Perasaan kamu protes mulu, Ran. Kan, orang hamil senengnya dimanja. Ini kamu bawaanya ngomel mulu. Belum lagi, ya, bilang pengen nendang lah atau apa, lah."

Ranika menoleh. "Maunya si kembar,"

Arka berdecak. "Alesan. Apa-apa si kembar dijadiin alesan sama kamu."

Tangan Arka beralih mengelus perut istrinya dan dirinya juga mengubah posisi lebih dengan menaruh kepalanya disamping perut Ranika.

"Nak, masa kamu sama bunda dijadiin alesan buat nyerang ayah, sih?" Adu Arka. "Itu ngga bener, kan? Nanti kalo kalian udah lahir, kita jailin bunda. Oke?"

ArkanikaWhere stories live. Discover now