Eleven

41.1K 2.3K 46
                                    

HAI! Ketemu lagi sama Arkanika^^
Malem minggu nih wkwkwk kalian ngapain?
Ok karena ini double update. RAMEIN YA🥰🥰

Happy Reading!

🦋🦋🦋

Keesokan harinya Arka pergi mengunjungi tempat istrinya bekerja. Untuk pertama kalinya Arka mengunjungi tempat ini. Selama menjadi suami perihal mengantarkan ataupun menjemput saja tidak pernah, apa lagi berkunjung ke tempat istrinya bekerja. Jahat bukan?

Arka menghela nafas. "Ini aku masuk langsung ada Ranika tidak, ya?"

Menatap ragu butik yang lumayan besar milik sang istri. Dengan keraguan yang ia rasakan. Segera ia turun dari mobil dan melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam butik tersebut.

Dari dalam butik Fifi sudah melihat Arka dan tentunya ia sedikit panik. Sudah bisa dipastikan Arka akan datang. Namun, kenapa sebulan lamanya baru suami sahabatnya menampakkan diri. Sungguh Fifi kesal terhadap lelaki yang kini tengah memasuki butik.

"Permisi. Kamu Fifi, kan?" Tanya Arka saat bertemu Fifi di meja depan.

"Iya, pak. Saya Fifi. Ada yang bisa saya bantu?"

Arka terdiam. Ada keraguan di dalam hatinya untuk menanyakan di mana Ranika. Si lelaki berhati batu nan gengsi ini terdiam cukup lama. Membuat Fifi menjentikkan jarinya dengan santai.

"Pak?"

Arka tersentak. "Ah, ya? Saya boleh melihat katalog jas terbaik di sini?"

Fifi cukup terkejut. Ia pikir lelaki ini akan menanyakan keberadaan istrinya. Kenapa justru malah bertanya perihal hal lain. Ingin sekali dirinya melontarkan pertanyaan. Namun...

"Fi, Ranika ada di mana?" Lirih Arka.

"Em, maaf pak, saya tidak tahu perihal itu."

Arka mengernyit. "Jangan bohong kamu,"

"Kalo saya berbohong atau tiー"

"Dapat bayaran berapa kamu sampai mau menutup mulut serapat itu?" Sela Arka.

Fifi menggeleng tak percaya. "Jangankan di bayar. Meskipun di bayar, saya akan menolak. Saya tidak sematre itu!" Jawabnya tak terima.

"Kamu itu hanya bawahan istri saya."

"Loh? Kenapa kalo saya bawahan istri bapak?" Tanya Fifi kesal. "Sekarang saya balik tanya. Kenapa baru muncul? Selama ini kemana, pak? Maaf kalo saya lancang. Tapi, anda sebagai suami sahabat saya cukup menyebalkan dan mungkin jahat." Ungkap Fifi dengan kesal.

"Tahu apa kamu, hah?! Siapa kamu ikut campur urusan saya!?" Bentak Arka. Dirinya bangkit dari kursi yang ia duduki. "Kamu dan sahabatmu sama saja. Tidak mempunyai otak."

Setelah mengatakan hal tersebut Arka meninggalkan butik dan membuat Fifi terkejut bukan main. Apa katanya tadi? Tidak punya otak?

"Dasar gila!" Umpat Fifi.

Bahkan kini beberapa karyawan menyaksikan perdebatan yang terjadi diantara keduanya.

-oOo-

Ranika menatap ragu barang yang baru saja ia beli di apotek. Bahkan dari siang sampai sore ini dirinya belum makan. Jangankan untuk makan. tubuhnya saja merasa lelah luar biasa. Belum lagi pikiran dan perasaannya yang menggila.

Kini ia terduduk di ruang tamu. Sambil membolak-balikan barang tersebut. Tentunya hal itu mengundang perhatian Bi Pian yang tengah membereskan meja di ruang tamu.

"Bu, kenapa diputer-puter testpack nya?" tanya Bi Pian.

Ranika tersentak. "Aーanu..Bi, emm...."

ArkanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang