Twenty One

37.2K 2K 149
                                    

Jangan lupa ya ramein part ini! Jangan jadi side readers! Tinggalin vote+komen. Makasii!🥰🥰

BACA PENGUMUMAN DI AKHIR PART INI YA🥰

BACA PENGUMUMAN DI AKHIR PART INI YA🥰

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

🦋🦋🦋

Gerry menghampiri Ranika yang tengah menyelesaikan segala administrasi dan obat yang diberikan oleh dokter juga sudah diterima oleh Ranika.

"Mbak, udah kelar?" Tanya Gerry.

Ranika mengangguk. "Udah, Ger." Jawabnya dengan lesu. Tentu hal itu membuat Gerry geram.

"Mbak, are you ok?"

"I'm fine, Ger. Anterin mbak, langsung ke apart aja, ya, Ger."

Gerry mengernyit. "Loh? Nggak jadi ke butik?"

Ranika menggeleng. "Nggak, deh. Mbak mendadak cape."

Gerry mengangguk dan membiarkan Ranika berjalan lebih dulu. Gerry tahu, sepupunya berbohong tentang perihal rasa capek yang sedang dirasakan oleh wanita tersebut. Pasti ada pertikaian hebat diantara Ranika dan Arka.

Padahal sebelum itu terjadi, ada raut kebahagiaan yang ditunjukan oleh Ranika. Namun, mendadak semua berubah dalam sekejap. Sebenarnya Gerry ingin menanyakan apa yang terjadi, tetapi hal tersebut ia urungkan.

"Mbak, mau ke mana?" Tegur Gerry kala melihat Ranika berjalan terus.

Ranika tersentak. "Eーeh.. Maaf, Ger."

Ranika segera berbalik terburu-buru dan memasuki mobil. Di dalam mobil, beberapa kali Ranika menghela nafas. Hal itu tentu membuat Gerry merasa khawatir.

"Mbak..Kenapa? Ada masalah?" Tanya Gerry sengaja memastikan dan menguji kejujuran sepupunya.

"Emm, nggak apa-apa, Ger." Jawab Ranika ragu-ragu.

Gerry menoleh. "Cerita, mbak. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Sebelumnya Mbak Ranika keliatan bahagia, tapi kenapa sekarang kelihatan lesu dan sedih?"

Ranika terdiam. Bingung harus menjawab apa atas lontarkan pertanyaan yang ke luar dari mulut Gerry. Gerry melirik Ranika. "Diapain sama Mas Arka, mbak?" Tanya Gerry to the point.

Ranika tersentak. "Nggak diapa-apain, Gerry. Santai"

"Pokoknya kalo ada apa-apa bilang mbak, ke aku atau Bang Yessa. Mbak, juga harus ingat sekarang posisinya lagi berbadan dua. Nggak baik terlalu banyak pikiran."

ArkanikaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora