Seven

42.1K 2.4K 97
                                    

Hai! Ketemu lagi sama Arkanika. Aaa aku seneng banget. Cerita Arkanika disambut excited sama kalian😭
Bahkan ditiktok sampe ditanya kapan Update. wkwkwk gapapa aku seneng banget🥰

Makasih ya buat kalian yang selalu nungguin updatean, komen, dan ngevote!🥰

Happy Reading^^

🦋🦋🦋

Malam ini Ranika kembali tidur bersama dengan suaminya. Meski satu ranjang, ada sebuah bantal besar yang membatasi kedua. Terkadang Ranika merasa sedih tak bisa merasakan layaknya pasangan suami istri yang akur. Bisa berpelukan selama tidurnya.

Meski begitu, Ranika tetap bersyukur. Setelah kejadian dirinya ditampar sang suami, 3 hari lamanya mereka berpisah ranjang. Dan malam ini keduanya kembali tidur bersama di kamar. Keduanya tak mengeluarkan suara apapun.

Arka sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Ranika menatap kosong dinding rumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam. Namun keduanya belum ada yang menutup mata untuk tidur malam ini.

"Mas? Kamu ngapain? Udah tiga jam kamu masih sibuk sama ponsel. Engga mau ngobrol sama istrinya?" tanya Ranika.

Arka tetap dia. Meski telinga mendengar jelas apa yang dikatakan Ranika. Ia memilih diam dan fokus pada ponselnya. Hingga helaan nafas terdengar dari istrinya. Hal tersebut membuat Arka melirik.

"Lima bulan kita sama-sama engga ada perubahan, ya, mas? Kamu engga bisa cinta sedikitpun sama aku? Sedikit aja, deh, engga apa-apa. Sisanya kamu kasihin ke Salsa. Aku ikhlas. Yang penting aku−"

"Ranika! Bisa tidak apapun yang kamu bahas jangan pernah melibatkan Salsa?!" Sela Arka membentak.

Ranika mengernyit. "Mas, kenyataannya dihubungan kita pun tanpa aku membahas apapun. Salsa ada diantara kita."

Arka bangkit dari posisi tidurnya dan duduk. Diikuti Ranika yang bangkit dari posisi tidurnya. Keduanya duduk bersama dengan posisi saling berhadapan.

"Ya biarkan saja. Yang penting apapun pembahasan kita jangan pernahー"

"Mas, kamu itu sadar engga, sih, aku cinta sama kamu?!" Ungkap Ranika yang secara tak sadar ia menangis. "Selama ini aku selalu sabar, mas. Lima bulan aku berjuang. Bahkan kemarin dengan teganya kamu nampar aku!"

Pecah sudah tangisan Ranika. Menahan segala gejolak hatinya demi kehidupan rumah tangganya yang cukup berat. Menyiksa batinnnya dan emosi yang ia pendam selama ini runtuh juga. Malam ini Ranika meluapkan segalanya.

"Kamu selalu bikin saya pusing, Ranika!"

Ranika menggeleng tak percaya. "Aku bikin kamu pusing? Kapan?! Salah aku nuntut kamu buat cinta sama aku, mas!?" Ranika membuang bantal besar yang menjadi penghalang keduanya. "Aku ini istri kamu, mas!" Teriak Ranika dihadapan Arka.

Arka terkejut. Pertama kalinya Ranika menangis dan berteriak dihadapannya. Bahkan selama ini yang ia ketahui Ranika yang selalu sabar dan tersenyum apapun yang menjadi masalah dalam rumah tangganya.

"Oke, maumu saya bisa mencintai kamu, kan? Lakukan apa yang harusnya kita lakukan." Tutur Arka.

Ranika terdiam sesaat hingga secara tak sadar Arka mencium bibir ranumnya secara kasar. Dengan sekuat tenaga Ranika mendorong sang suami. Tangisannya makin menderas.

"Mas! Berhenti! Aku engga mau kalo−"

Ranika tak bisa menahan serangan sang suami. Tak ada sentuhan halus yang membuaikan. Namun sebaliknya, sentuhan kasar dan luapan emosi Arka dalam hal ini membuat Ranika menderita.

Ciuman tersebut semakin kasar. Bahkan dengan teganya Arka menarik kasar seluruh pakaian Istrinya. Ranika menangis sejadi-jadinya. Tanpa aba-aba sebuah hentakan masuk kedalam organ intimnya. Membuat Ranika menangis dan berteriak.

ArkanikaOnde histórias criam vida. Descubra agora