02

33 14 1
                                    

Pagi harinya seperti biasa tak ada hal yang sepesial bagi Gemma. Setelah bangun dari tidurnya, mandi lalu bersiap-siap memakai seragam sekolahnya. Setelah semuanya selesai dia berjalan ke tangga rumahnya untuk menuju ke ruang makan yang ada di lantai dasar rumahnya itu.

.
.
.

Seperti biasa kedua kakak-beradik itu diam tak ada siapapun yang saling bertegur sapa sama sekali, keduanya tetap diam. Gavin yang sibuk dengan nasi gorengnya dan Gemma yang juga mensibukkan dirinya dengan menyantap sarapannya.

"Mau bareng sama gue nggak?" ajak Gavin pada Gemma yang ada didepannya.

Gemma mendongakkan kepalanya yang tadi tertunduk akibat memakan nasi goreng miliknya, terlihat jelas wajah bingung serta kaget milik gadis itu. Dia tak percaya bila Gavin tadi mengajaknya berangkat bersama dengannya.

"M-maksudnya?" bingung Gemma pada Gavin, masih tak percaya dengan omongan pria itu padanya.

"Iya, mau bareng nggak? Gue ngajakin lo"

Gemma hanya diam, bingung ingin menjawab apa. Antara senang dan juga kecewa sekarang bercampur aduk dihatinya, ia masih tak percaya dengan ucapan Gavin pada dirinya.

"Heh?! Diajak ngomong juga, mau nggak? Kalo nggak mau ya udah" ucap Gavin santai lalu berdiri dari duduknya dan menenteng tas hitam miliknya itu ditangan kirinya.

Baru ingin melangkah pergi, tangan Gavin ditahan oleh Gemma yang kini sedang tersenyum manis didepannya.

"Iya, gue mau" ucap Gemma semangat lalu berjalan sejajar di sebelah Gavin.

Hatinya sekarang berbunga-bunga seperti orang yang sedang jatuh cinta, sungguh Gemma sangat bahagia pagi ini karena akan berangkat bersama dengan Gavin, momen inilah yang Gemma nantikan setelah 1 tahun yang lalu mereka berdua berangkat ke sekolah bersama lagi.

Mereka berdua pergi ke sekolah menaiki motor sport milik Gavin yang biasanya dia pakai setiap harinya, beda hal dengan Gemma yang setiap harinya memakai mobil mewah yang dibelikan oleh ibunya sebulan yang lalu karena waktu itu adalah ulang tahunnya.

∞~∞

Keduanya kini sudah sampai di area parkiran sekolah, mereka berdua mendapat tatapan dari siswa-siswi yang melihatnya, karena jarang sekali dimata mereka seorang Gemma dan Gavin berboncengan bahkan berangkat sekolah bersama meskipun mereka adalah kakak-beradik,  rasanya sangat langka dimata mereka melihat momen ini.

"Makas--" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Gavin sudah pergi duluan dari hadapan Gemma.

Gemma yang awalnya memasang wajah gembira serta senyum yang sangat manis di wajahnya, kini tergantikan dengan wajah yang lesu dan sedih kembali.

Gemma menghela napasnya kasar, gadis itu lalu berjalan untuk menuju keruang kelasnya dengan langkah kaki yang malas, serta kepalanya yang tertunduk ke bawah. Baru saja merasakan dekat dengan kakaknya namun saat ini dia sudah dibuat sedih lagi karena ulahnya.

Tin..tin..tin!

Gemma lantas menutup wajahnya dengan lengannya dan terjatuh akibat kaget, ia kaget karena baru saja ada motor yang ingin menabraknya saat akan memasuki koridor sekolah.

Pengendara motor itu lalu turun dari motornya dan membuka helmnya, orang itu adalah Adelard. Adelard segera menghampiri Gemma yang posisinya masih sama, malahan sekarang Adelard melihat pundak Gemma yang bergetar, karena takut mungkin? Pikir Adelard saat itu.

"Ehh.. Ma, lo nggak papa, kan??" tanya Adelard sedikit khawatir, dia juga sudah memposisikan tubuhnya berjongkok di sebelah Gemma yang masih saja senantiasa menutupi wajahnya.

Blood is Love (TAMAT)Where stories live. Discover now