14

14 9 0
                                    

Seminggu sudah Adelard mentraktir Gemma makanan yang diminta oleh gadis itu. Keduanya menjadi lebih dekat, malahan akhir-akhir ini mereka seperti orang yang berpacaran, kemana-mana selalu bersama. Adelard selalu menemani Gemma kemana-mana, entah itu ke mall untuk minta ditraktir makanan oleh Adelard atau yang lainnya yang berhubungan dengan makanan.

Dalam waktu seminggu itu pula Gemma dan Aldo dekat tanpa sepengetahuan dari Gavin, Gemma sudah nyaman dengan Aldo karena dia merupakan orang yang sangat pintar mencari topik pembicaraan saat bersama dengan Gemma. Bagi Gemma, Aldo adalah orang yang sangat asik dan dari Aldo lah, Gemma mendapatkan kasih sayang dari seorang kakak kembali setelah sekian lamanya dia ingin itu.

Sekarang, Adelard dan Gemma tengah berada di cafe, keduanya duduk dipojok menunggu pesanan yang tadi dipesan oleh Adelard. Disebelah mereka terdapat sebuah kaca yang besar memperlihatkan tanaman yang berada disamping kafe tersebut.

Gemma meminta traktiran dari Adelard untuk yang terakhir kalinya, gadis itu meminta cheesecake kepada Adelard.

"Mbul ini udah yang terakhir kalinya ya gue traktir lo" ucap Adelard. Gemma menganggukkan kepalanya pelan.

"Iya, gue tau kok" ucap Gemma santai.

Mbul? Itu adalah panggilan Adelard untuk Gemma sekarang, gadis itu banyak makan karena traktiran dari Adelard selama seminggu ini. Pipinya yang tirus sekarang tergantikan dengan pipi yang chubby dan juga menggemaskan, berat badannya juga naik sekarang tapi Gemma tak mempermasalahkannya.

Soal Adelard yang memanggilnya mbul, dia juga tak mempermasalahkannya. Gemma malah suka dengan panggilan itu, entahlah saat Adelard memanggilnya seperti itu terdengar sangat indah ditelinganya.

"Silahkan di- Lho Gemma?" ucap pelayan tersebut kaget yang tak lain adalah Aldo.

Gemma sama halnya dengan Aldo, kaget. "Kakak kok disini? Dan.." Gemma menggantungkan ucapannya kala ia melihat baju pelayan kafe melekat pada tubuh Aldo, tak lupa cowok itu juga sekarang memegang sebuah nampan untuk mengirimkan pesanan untuk dirinya dan Adelard tadi.

"Kakak part time?" tanya Gemma ragu. Aldo mengangguk.

"Iya, kakak part time. Lo sendiri?" tanya Aldo balik sesekali melirik kearah Adelard yang sedari tadi hanya diam menatap dirinya dan Gemma bergantian.

Gemma sama-sama melirik kearah Adelard dan menatap Aldo kembali sambil menggelengkan kepalanya pelan. Gemma tahu alur pikiran Aldo sekarang yang mengira tidak-tidak pada dirinya.

"Temen, kak" ucap Gemma cepat.

"Ohh.. kalo pacar juga nggak papa, Ma" goda Aldo sambil menaik turunkan alisnya kearah Gemma.

Gemma melebarkan matanya terkejut, sedangkan Adelard kini terbatuk-batuk, dia tersedak kopinya sendiri saat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Aldo yang asal ceplos itu.

Anjing, umpat Adelard dalam hati. Bibirnya menjadi panas karena kopi yang diminumnya.

"Eh, eh.. lo nggak papa?" tanya Aldo. Adelard hanya mengangguk saja, tanda dia tak apa-apa.

"Maaf, ya" ucap Aldo tak enak sendiri pada Adelard.

"Kenapa minta maaf?" bingung Gemma, "kan, kakak nggak ngapa-ngapain Lino"

"Tapi dia jadi kayak gitu gara-gara kakak"

Adelard menggeleng pada Aldo. "Nggak papa, gue baik-baik aja" ucap Adelard sambil tersenyum tipis.

"Beneran?" tanya Aldo memastikan.

"Beneran" jawab Adelard mantap, padahal dalam hati cowok itu tengah mengumpat hebat pada Aldo.

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang