32

10 7 0
                                    

"Wihh.. jam tangan baru, dapet darimana lo?" tanya Nia pada Gemma yang baru saja duduk disebelahnya.

Gemma sudah kembali kedalam kelas, namun tidak dengan Adelard yang masih betah diatas rooftop sekolah. Gemma sebenarnya ingin ikutan bolos pelajaran, tapi Adelard melarangnya alhasil Gemma sekarang berada didalam kelas. Mendatangi Gea dan Nia yang tengah bergibah ria ditempat duduk milik Gea.

"Lino" bukan Gemma yang menjawab, tapi Gea yang menjawab.

"Hebat dong anjirr, jam tangannya bagus banget itu" ucap Nia heboh.

"Biasa aja kali kayak orang nggak pernah liat jam tangan bagus aja" sahut Gea sambil memainkan ponsel yang ada ditangannya.

Nia menaikan satu alisnya bingung, sebelum ada Gemma. Gadis itu biasa saja, namun setelah ada Gemma kenapa dia menjadi cuek.

"Lo kenapa?" tanya Nia bingung.

"Nggak papa" jawab Gea singkat.

"Lo iri, kan?" tanya Nia tiba-tiba yang membuat Gea langsung menatapnya bingung.

"Maksudnya?" Gea tak mengerti apa yang dibilang oleh Nia.

"Ceilahh.. bilang aja iri, iye kan?" ucap Nia sambil menaik turunkan alisnya, berniat ingin menggoda Gea.

"Iri apanya, gue bisa beli sendiri, palingan jam tangan kayak gitu doang mah gampang" ucap Gea dengan sombongnya.

"Halah, alesan lo" ucap Nia yang ingin terus menggoda Gea.

Nia tersenyum penuh arti, gadis itu kemudian menatap Gemma yang kini sama saja menatapnya dengan tatapan bingungnya.

"Udah ikutin gue aja" ucap Nia tanpa bersuara sedikitpun. Gemma semakin bingung dengan ucapan Nia, namun sedetik kemudian Gemma paham apa yang dimaksud oleh Nia.

"Oke" jawab Gema yang sama saja tak ada suaranya.

Nia tersenyum senang, ini dia yang namanya teman sejati, dikodein sekejap saja ia sudah tau maksud tujuannya. Nia menganggukkan kepalanya begitupula dengan Gemma, tangan gadis itu kini seperti menghitung dibawah mejanya.

"1"

"2"

"3"

"ERFAN KATA GEA DIA MAU JADI PACAR LO, FAN!!!" teriak Gemma dan Nia secara bersamaan yang membuat seisi kelas menatap mereka berdua.

Gemma dan Nia tertawa terbahak-bahak, sedangkan yang diteriaki hanya menatap sinis keduanya. Erfan hampir menang push rank bersama Niko, namun teriakan Gemma dan Nia membuat semuanya jadi kacau.

"Fuck bitch!!" umpat Gea pada kedua teman laknatnya itu.

"Bodo, wlek" ucap kedua gadis itu sambil menjulurkan lidahnya mengejek Gea.

.
.
.

"Gass" ucap Niko pada Erfan yang kini tengah menatap sinis Gemma dan Nia dari belakang.

"Gas apaan?" ketus Erfan pada Niko yang kini terkekeh pelan.

"Itu Gea suka sama lo, ya gas ajalah"

"Dia bukan tipe gue" jawab Erfan lalu fokus kembali pada layar ponselnya.

"Yakin bukan tipe lo?" goda Niko dengan suara yang makin lama, makin menjengkelkan ditelinga Erfan.

"Seratus persen, bukan Gea tipe gue" jawab Erfan mantap.

"Tiati kemakan omongan" ucap Niko lalu terkekeh pelan, sedangkan Erfan hanya mendengus kesal kemudian melanjutkan game yang sempat ia pause tersebut.

∞~∞

Blood is Love (TAMAT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ