45

9 4 0
                                    

Dua hari sudah setelah pertengkaran hebat antara Gemma dan Adelard, hubungan mereka kini sedikit merenggang. Tak ada dari keduanya yang saling berkomunikasi lewat ponsel atau dari mulut langsung, keduanya kini sama-sama acuh terhadap satu sama lain.

Dalam dua hari itu pula Gemma duduk bersama Adit, sang ketua kelas. Gadis itu tak mau berdekatan dengan Adelard, begitupun sebaliknya. Padahal didalam lubuk hati mereka yang terdalam, keduanya saling merindu. Namun ego mereka terlalu besar untuk dikalahkan, Gemma masih kesal dan juga marah pada Adelard karena cowok itu sepertinya lebih membela Gavin dari pada dirinya, sebagai pacar. Begitupun sebaliknya, Adelard masih kesal dengan Gemma karena wanita itu terus saja mengungkit-ungkit masalah beberapa hari yang lalu.

Sekarang, Gemma tengah berlari kecil kearah David dan Leara. Sengaja memang dia ingin bergabung dengan mereka, mulut teman-temannya terlalu berisik menanyai kenapa hubungannya bersama Adelard berubah menjadi seperti dahulu, atau bahkan malah ini yang paling parah karena jika keduanya bertemu selalu saja memasang wajah datar, apalagi tatapan dingin dari kedua mata mereka masing-masing terpancar begitu jelas ketika beradu tatap.

"David! Leara!" panggilnya yang membuat kedua adik kelasnya itu menghentikan langkahnya.

Leara maupun David sama-sama menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya Leara karena yang memanggil dirinya adalah Gemma, anak pemilik sekolah dan siswi paling disegani disekolah ini.

"Kak Gemma manggil aku?" tanya Leara masih belum percaya jika dia tadi dipanggil oleh bintang sekolah SMA Aster.

Gemma menganggukkan kepalanya seraya tersenyum lebar pada kedua adik kelasnya. "Gue mau gabung sama kalian, boleh?" tanyanya yang membuat mata Leara langsung berbinar bahagia.

Baru David ingin membuka mulutnya, namun kalah cepat dengan Leara yang mengatakan. "Ayo!"

Tak bisa dipungkiri Leara sangat senang pagi ini, ia tak bisa membayangkan bagaimana nantinya jika makan bersama dengan Gemma. Perlu diketahui juga, Leara itu adalah fans beratnya Gemma, gadis itu suka semuanya yang Gemma tampilkan didepan umum. Seperti gaya bicaranya yang terdengar tegas, namun santai secara bersamaan. Paling utama yang Leara suka dari kakak kelasnya ini adalah fashionnya yang sangat mewah, penuh dengan barang-barang istimewa. Persis seperti orangnya yang istimewa dan cantik, primadona dari seluruh cowok-cowok SMA Aster.

Termasuk David, orang yang ia sukai...

.
.
.

"Btw, kakak kok tau nama aku?" tanya Leara pada Gemma yang sedang sibuk memakan nasi gorengnya.

"Siapa sih yang nggak tau lo? Queen bully disekolah ini, Leara Victoria" jawab Gemma enteng yang mengundang cengiran lebar dari Leara.

Keduanya lalu berbicara random seputar urusan perempuan. Melupakan David yang sedang memandangi keduanya dalam diam, cowok itu tersenyum getir. Leara dan Gemma baru berkomunikasi untuk yang pertama kalinya, namun lihatlah mereka sudah saling bercanda dan berbincang tanpa adanya rasa canggung sedikitpun.

Berbeda dengan dirinya yang selalu saja merasa canggung saat berinteraksi dengan Gemma, David juga bingung sendiri dengan dirinya. Ia bahkan pernah berpikir jika dirinya itu aneh, setiap kali berada didekat Gemma jantungnya selalu saja tak sehat, selalu gugup sendiri dan ia juga merasa canggung ketika sedang berbicara dengan Gemma.

Sekuat apapun dia menghilangkan semua rasa itu ketika bersama dengan Gemma, tetapi tak pernah bisa sama sekali. Padahal jika diingat setiap kali ketika Gemma berbicara dengan dirinya, gadis itu selalu saja santai dan tak pernah merasa canggung sedikitpun.

"Astaga lupa!" ujar Gemma, "disini kan ada David" sambungnya lalu tertawa bodoh dengan Leara yang juga baru sadar jika ada orang lain selain mereka.

"Oh, iya! Lupa astaga" timpal Leara.

Blood is Love (TAMAT)Where stories live. Discover now