29

13 6 1
                                    

Seperti rencana awal. Adelard dan Gemma kini berada didalam mobil setelah bel pulang sekolah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Kita mau kemana, sih?" tanya Gemma setelah dia selesai memakai sabuk pengamannya.

"Nanti kamu juga tau" jawab Adelard, cowok itu kemudian langsung menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah.

Diperjalanan Gemma banyak menguap, udara dimobil sangatlah nyaman dan ditambah lagi Adelard sekarang memutar alunan musik yang begitu menenangkan ditelinga Gemma. Alhasil matanya sangat berat sekarang, gadis itu benar-benar sudah terhipnotis dengan suasana.

"Kalo ngantuk tidur aja, nanti aku bangunin kalo udah sampai" ucap Adelard saat melihat Gemma yang terus-menerus menguap.

Gemma hanya menganggukkan kepalanya pelan, tak lama gadis itu mulai menutup kedua matanya menuju ke alam mimpi. Adelard yang melihatnya hanya bisa tersenyum kecil, tangan kirinya kini terangkat untuk mengelus-elus surai Gemma dari samping agar perempuan itu tambah nyenyak tidurnya, sedangkan tangan kanannya ia pakai untuk menyetir mobil.

.
.
.

Gemma membuka matanya perlahan kala merasakan sebuah tepukan dipipinya, gadis itu membenarkan posisi duduknya kemudian menguap. Jujur matanya masih berat untuk dibuka.

"Kita dimana?" tanya Gemma dengan suara seraknya, nyawanya masih belum terkumpul 100% sekarang.

"Rumah mama sama papa. Ayo turun" ucap Adelard lembut kepada Gemma yang kini menganggukkan kepalanya pelan, padahal Gemma belum tahu ia dimana sekarang.

Gemma membuka pintu mobil milik Adelard dengan pelan, gadis itu kemudian melihat sekelilingnya, nampak asing sekali dipenglihatannya. Ia lalu menyusul Adelard yang sudah berjalan didepannya sambil membawa buket bunga ditangannya yang Gemma tak tahu kapan pria itu membelinya.

"Tungguin ihh..." ucap Gemma seraya mensejajarkan jalannya disebelah Adelard.

Adelard tersenyum samar, tangan kirinya kemudian terulur kearah Gemma yang sedang menaikan satu alisnya bingung.

"Apaan?" tanya gadis itu bingung.

"Sini pegangan" titah Adelard yang langsung disambut antusias oleh Gemma dan senyuman khas dari gadis itu.

Lama keduanya berjalan disebuah pemakaman yang Gemma tak tahu pasti tempatnya berada dimana, gadis itu hanya mengikut saja pada Adelard yang berjalan menatap lurus ke depan, serta tangan mereka berdua yang kini bergandengan.

Adelard menghentikan langkahnya membuat Gemma menjadi ikut memberhentikan langkahnya. Adelard melepaskan pegangan tangannya pada Gemma, cowok itu kemudian berjongkok disebuah batu nisan yang ada didepannya. Ia kemudian meletakan buket bunga yang ada ditangannya diatas makam tersebut.

"Sore mah, pah. Maaf Adelard baru ke rumah kalian sekarang" ucap Adelard sambil mengelus-elus batu nisan tersebut dengan perlahan.

Gemma yang melihatnya hanya bisa diam, gadis itu kemudian ikut berjongkok disebelah Adelard yang ia lihat kini sedang berusaha mati-matian untuk tidak menangis didepan makam tersebut. Itu, makam kedua orang tua Adelard.

"Mah, pah. Derald kangen sama kalian, Delard pingin ketemu kalian lagi, Delard pingin lihat senyum sama suara kalian lagi" lirih Adelard yang sudah tak kuat menahan tangisnya.

"Mah, pah. Kalian bahagia kan disana? Delard berharap kalian mendapatkan tempat yang terbaik diatas sana. Delard disini bahagia kok, Delard disini baik-baik aja, kalian nggak usah khawatir" kini suara Adelard terdengar bergetar dan begitu menyayat hati Gemma, dengan perlahan tangan gadis itu sekarang naik. Mengelus-elus punggung lebar yang berada disebelahnya, berniat untuk memberi ketenangan.

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang