11

16.7K 1.7K 67
                                    

HAPPY READING!!!

•• •• ••

11. BUKU BANGSAD.
_______________________

"yang bener beresinnya" tintah Alxen datar.

"Y"

"lo kesulitan ngomong? Mau gue sayat dulu tuh mulut baru bisa ngomong hah?!" sarkas Alxen.

Saat ini keduanya tengah berada di kamar mereka, tadi ternyata Alxen membawanya ke sini untuk mengerjakan pekerjaannya sebagai babu. Masih mending lah, dari pada nanti di makan bisa koid deh.

"iya tuannnnnnn" jawab Aleifa tersenyum paksa.

"noh disana banyak debu" tunjuk Alxen ke arah pintu balkon kamar.

"iya tuann, saya akan bersihkan!"

"noh baju baju dalem koper masukin ke lemari" tunjuk Alxen ke arah lemari besar yang berada di sudut kamar.

"IYA TUANN!!"

"gausah ngegas"

"..."

Aleifa tak menjawab, dia terlanjur kesal dengan si codot yang dari tadi terus menyuruhnya melakukan ini itu.

Aleifa kira Alxen orangnya dingin seperti balok es, eh ternyata mulutnya seperti ikan doori.

Alxen sedang duduk di sofa sambil memperhatikan Aleifa yang sepertinya tengah mendumel dalam hati itu, ia tahu karena mimik wajahnya yang mudah di tebak. Dia terkekeh kecil saat melihat betapa kesalnya Aleifa.

Awalnya memang ingin menerkam Aleifa karena terlanjur gemasnya. Namun dia tahan karena masih mengingat bahwa dirinya dan Aleifa masih bersekolah. Ntah berapa lama ia bisa menahannya.

Tok tok tok

"permisi tuan" panggil seseorang di balik pintu.

Alxen dan Aleifa kompak menengok ke asal suara.

"ya, silakan masuk" sahut Alxen mempersilahkan.

Tak lama pintu di buka, nampaklah seorang pria tampan berpakaian jas dengan rambut silver yang tertata rapih dengan mata senada dengan rambutnya.

Aleifa ternganga melihat ketampanan dari si rambut silver itu, SANGAT TAMPAN!!

'duh gustii gantengee'

Alxen melihat pria itu sekilas, "ada apa?" tanyanya datar.

Pria bersurai silver itupun tersenyum, "saya datang ke sini untuk menyampaikan bahwa tuan muda di panggil tuan Alexander" jelas pria itu.

Alxen mengangguk anggukkan kepalanya, dia lalu menoleh ke arah Aleifa yang memandang si pria bersurai silver itu tanpa berkedip.

"ganteng bangett" gumam Aleifa sangat pelan, namun bisa di dengar dengan jelas oleh Alxen.

Alxen yang mendengarnya pun cemburu, apa apaan? Dirinya jelas lebih tampan dari pria itu!

"baiklah Frans, anda boleh pergi. Nanti saya menyusul" tintah Alxen dengan menahan amarahnya melihat Aleifa yang terus memandangi Frans.

"b-baik tuan muda" gugup Frans saat merasakan aura kemarahan tuan mudanya.

Frans kemudian pergi berlalu dari kamar pasturi baru itu.

Aleifa yang melihat Frans sudah tak ada di pandangannya pun menyerosotkan pundaknya, bodoh. Mengapa tadi dia tidak mencoba berbicara pada si tampan itu?

THE ABSURD WIFE[END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt