47

5.6K 819 56
                                    

Hai maaf gue lamaaa banget ga up, gatau kenapa akhir akhir ini udah kehilangan minat buka wp, cerita sebelah aja gue anggurin. Monmaap nih ya jadinya.

HAPPY READING!!!

47. Akhir.


Seorang pemuda tampan dengan luka tembak di sekujur tubuhnya tersenyum manis pada sosok gadis yang berada di pelukannya.

"ukhuk---" batuknya di susul darah yang keluar dari mulutnya.

Gadis yang tengah berada di pelukannya itu dengan sigap melihat apa yang terjadi, mata hijaunya berderai air mata dengan isak an kecil.

"hiks, A---lxennn, jangan giniii" bisiknya dengan suara tercekat.

Alxen hanya tersenyum pada Aleifa dan sekuat tenaga menggerakkan tangannya ke kepala Aleifa dan mengusap rambut hitam lebatnya pelan.

"kamu harus ba---ik baik, se---telah in----i... "bisiknya dengan suara lirih.

Tangannya terangkat mengusap pipi Aleifa dengan lembut, "ma--af, gak bi--sa jadi yang ter---baik. Se--moga se--telah a--ku ma--ti, kamu a--kan bahagia...." bisiknya tulus.

Aleifa menggelengkan kepalanya cepat dengan kedua tangan menangkup lembut pipi Alxen, "gak, kamu jangan ngomong ginii"

Alxen tersenyum dengan mata yang sayu, menatap intens gadis cantik yang berada di hadapannya, "a---ku... Se--lalu... Men---cin---taim---u.... " kata Alxen dengan susah payah sebelum dirinya ambruk dengan keadaan memeluk sang gadisnya.






"ALLXEN!!!"


Jerit seorang gadis yang terbangun dari tidurnya dengan wajah cemas.

Aleifa mengatur nafasnya yang ngos ngosan, dirinya menatap ke sana kemari. Dan sadar jika dirinya berada di kamarnya.

"aku.... mimpi? Itu... mimpi?!" gumam Aleifa bertanya pada dirinya sendiri.

"tapi kenapa kaya nyata?" gumam nya yang masih shok.

M

enatap ke sana kemari dan menyadari sesuatu.

Alxen tak ada bersamanya.

Dimana dia?

Apa mungkin tadi bukanlah sekedar mimpi??

Aleifa menggigit kuku jarinya cemas, bangaimana jika mimpi itu nyata terjadi? Dan yang terpenting Dimana Alxen sekarang?

Aleifa turun dari kasurnya, tangannya meraba raba saklar lampu dan menyalakannya. Lalu dia berjalan menuju meja kecil di samping tempat tidurnya tempat dimana ia menaruh benda pipih yang bernama ponsel itu.

Saat ia mengambil ponselnya, secarik kertas di bawah ponselnya menarik perhatiannya. Aleifa mengambil kertas itu lalu membacanya.

Kalo kamu baca ini pasti udah bangun ya? Kenapa bangun malem malem hem? Tidur lagi. Aku lagi ada urusan jadi bisa pulang larut atau pagi buta. Jangan kangen. Kangen itu berat, biar dilan yang nanggung oke?

Udah sana tidur honey.

Tertanda: Alxen suamimu yang tampan.

Sudut bibir Aleifa berkedut menahan senyuman lebar setelah membaca surat yang rupanya dari Alxen. Kenapa Alxen makin ke sini makin meresahkan sih?!

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now