35

8.4K 1.1K 134
                                    

I'M SORRY BARU UP, GUE MALES NGAPA NGAPAIN SOALNYA, HEHE

HAPPY READING!!!

35. ingkar janji.

Sudah satu bulan berjalan. dan sekarang Clara tengah duduk sambil berdecak malas mendengar ocehan Varo tentang menawarinya untuk lebih sedikit lama lagi untuk dirinya tinggal di rumah Clara.

"ayolahh Lynn, gue belum bisa nemu tempat yang aman selain rumah lo" rengek Varo menggoyangkan lengan Clara.

Varo terbiasa memanggil Clara dengan sebutan 'Lyn' sejak mereka berkenalan. Entah apa alasannya, namun menurut Clara itu tidak buruk di banding julukannya di sekolah.

Clara hanya memutar bola matanya malas, "bilang aja lo suka tinggal di rumah gue!" sarkas Clara sinis.

Varo menunjukkan cengirannya, "em em!!" sahutnya antusias dengan senyuman manisnya yang entah mengapa sering terlihat jika bersama Clara belakangan ini.

Para siswi yang berada di kelas XII IPA 2 kini menatap Varo gemas tanpa berani menghampirinya. Mereka hanya menatap iri Clara yang bisa mendapati Varo.

Sebulan yang lalu kelas heboh saat kedatangan murid baru yang ketampanannya setara dengan si anak pemilik sekolah ini. Tapi sayangnya sifat keduanya sama saja. Sama sama datar.

Namun, saat si miskin---- julukan untuk Clara datang, anehnya Varo langsung menyambut Clara dan merengek meminta untuk sebangku. Di sana para siswi tercengang akan tingkah Varo si murid baru itu yang sifatnya berubah 180 derajat jika bersama Clara.

Banyak yang mendekati Varo dan menjelek jelekkan Clara si miskin di depan Varo. Dan yang paling mencengangkan Varo malah marah besar saat itu, siswi di amuk Varo dengan kata kata pedas. Dan saat itu tak ada yang berani terang terangan mengganggu Varo dan menjelek jelekkan Clara si miskin itu.

Clara memutar bola matanya malas, ia bangkit lalu melepaskan tangan Varo dari lengannya, "gue mau keluar. Dan lo, jangan ikut. Paham ganteng?" greget Clara. Pasalnya jika dia pergi maka Varo akan mengikutinya seperti anak ayam.

Varo yang entah mengapa menjadi linglung saat di panggil 'ganteng' hanya menganggukkan kepalanya.

Clara yang melihatnya tersenyum puas, ia mengusap usap singkat rambut Varo lalu berjalan keluar. Meninggalkan Varo yang sudah merubah ekspresinya kembali menjadi datar.

Namun, ujung telinganya memerah di susul seluruh wajahnya yang juga memerah.

Varo mengangkat tangannya dan menjatuhkan di rambutnya yang di usap usap singkat oleh Clara, lalu Varo menengkelupkan kepalanya di lipatan tangan, "ganteng?" gumam Varo tersenyum tertahan.

Menjedot jedot kan kepalanya ke meja berharap rasa saltingnya berkurang.

••• ••• •••


Aleifa tengah menatap Alxen dengan jengkel. Bagaimana tidak? Si Codot ini dari 1 jam yang lalu memaksanya untuk meminjamkan pahanya sebagai bantalan.

Alhasil dirinya sekarang hanya bisa meratabi nasib pahanya yang mulai keram karena si codot sialan ini.

Sedangkan sang empu mulai mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke rentina matanya, pandangan yang pertama kali ia membuka matanya ialah wajah masam Aleifa yang menyambutnya.

Alxen tersenyum kecil, dia mengangkat tangan besarnya dan mengusap usap pipi Aleifa lembut.

Aleifa sontak menatap Alxen yang berada di bawahnya, "bangun juga kamu, kirain mati" sindir Aleifa sarkas.

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now