41

6.9K 1K 90
                                    

HAPPY READING!!!


41. Kebenaran.

"jadi, untuk apa saya dibawa anda kemari?" tanya Amertha dengan mimik muka serius.

Sekarang Amertha tengah berada di sebuah ruangan yang nyaris kosong. Hanya terisi dua kursi dan meja kecil. Kedua kursi itu sudah di duduki oleh dirinya dan Frans.

Frans menggaruk lengannya gugup, sungguh dirinya entah mengapa se gugup ini kala pertama kali bertemu dengan Amertha. Padahal mereka baru pertama kali bertemu bukan? Kan ya?

Tapi entah mengapa dia terasa dejavu kala pertama kali dia bertemu dengan Amertha.

Frans berdehem pelan menormalkan detak jantungnya yang entah mengapa menggila saat manik silver nya bertatapan dengan manik coklat terang milik Amertha.

"jadi nona, tujuan saya membawa anda ke mari ialah perintah dari tuan Alxen agar anda berada di sini untuk sementara, dan untuk alasan jelasnya saya kurang tau" jelas Frans mati matian menahan gugup nya.

Amertha masih memandangi Frans, lalu dia menganggukkan kepalanya kecil. Tersenyum manis di berinya untuk Frans.

"okey, tuan Frans tampan!" sahut Amertha dengan kedipan matanya. Sengaja melakukan itu untuk menggoda Frans.

Amertha tak tau kenapa ia ingin sekali menggoda Frans. Harusnya dia diam dengan orang baru bukan? Tapi entah mengapa melihat Frans yang grusak grusuk sendari tadi membuatnya ingin menggodanya.

Sedangkan Frans melebarkan matanya, sedetik kemudian ujung kupingnya memanas merembet ke seluruh wajahnya. Oke, dia sudah mengira wajahnya sudah memerah seutuhnya.

Dengan cepat dia menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, oke dia salting. SANGAT SALTING!

Amertha yang melihat Frans salah tingkah dan wajah yang memerah tadi pun tak bisa menahan tawanya, itu sangat lucu bagi Amertha.

Frans yang mendengar Amertha tertawa semakin malu, dia memberanikan diri untuk menegur Amertha dengan cicitan kecilnya, "J--jangan ketawa!" cicitnya masih dengan melengkupkan wajahnya dengan kedua tangan.

Amertha terkekeh kecil, "kenapa?" tanyanya seakan tanpa dosa.

Frans mendongak dengan mencebikkan bibirnya kesal, "saya malu!" kesalnya.

"ihh gemoyy" celetuk Amertha gemas. Frans sangat lucu!!

Frans melebarkan matanya ketika sadar dirinya sudah memperlihatkan wajah yang memalukan, sudah dipastikan harga dirinya sebagai asisten tiran runtuh!!

Frans kembali menutup wajahnya rapat rapat, OKE DIA MALU YA GES YA.

Amertha semakin terbahak kala melihat Frans yang melakukan hal tadi lagi, sangat gemoy omg!!

"AHAHA, TUAN FRANS SANGAT GEMOY, KIYOWO, UCULLL"

"diem Amertha, atau mulut kamu saya bungkam dengan mulut saya"

••• ••• •••

Clara menyalakan kompor dengan api sedang, lalu dia menuangkan minyak sedikit dan memasukkan bumbu nasi gorengnya.

Ya, dia sedang berada di rumah nya yang sangat sederhana. Hari minggu membuat dirinya tak sekolah.

Sedang asik asik memasak, tiba tiba saja ada kedua tangan kekar yang memeluk pinggang rampinya. Clara tersentak saat tangan itu memeluknya erat di susul dengan nafas hangat yang menerpa lehernya.

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now