27

10.1K 1.3K 115
                                    

HAPPY READING!!!

27. Cemburu.

Hari hari telah dilalui, tak terasa Alifa sudah berada di dalam raga Aleifa selama 1 bulan lebih. Dan satu bulan ini, sejak kejadian di bawah pohon beringin itu, Alxen menjadi semakin lengket padanya.

Aleifa yang semula shok karena sifat Alxen kadang menjadi seperti bayi sungguhan, bagaimana tak shok? Alxen yang ia kenal ialah Alxen si muka datarnya. Namun, ini malah Alxen berwajah imut ketika merengek?!

"honeyy, mau peyukk" rengek Alxen manja, merentangkan tangannya meminta Aleifa untuk memeluknya.

Aleifa diam. memandang horor Alxen yang bertingkah seperti itu, apa apaan?!

Di novel tak ada adegan Alxen menjadi manja seperti ini!! Dengan Sabrina pun Alxen masih tetap menunjukkan raut datarnya. Tapi ini?gimana bisa?!

"k-kamu kenapa jadi gini?!" tanya Aleifa yang menatap Alxen horor.

Alxen dengan cepat mengubah mimik wajahnya menjadi datar. membalikkan badannya memunggungi Aleifa dengan wajah yang sukses memerah. Sungguh, ia tak mengerti. Tapi, jika bersama Aleifa dirinya ingin bermanja ria.

"g-gak!"

Aleifa yang mendengarnya masih memincingkan curiga, pasalnya setiap kali Alxen bertingkah manja dan ia menanyakan kenapa sifatnya jadi begini, dia pasti selalu menjawab, Gak.

Aneh pisan euy, meni kasep kasep edan. Aleifa menggeleng gelengkan kepalanya prihatin, dia lalu memilih untuk turun dari ranjang dan berniat untuk pergi mandi.

Mata Alxen berkaca kaca ketika tak mendapati respon dari Aleifa, dirinya sangat sensitif semenjak Alifa menyangkut tentang Alifa yang pasti akan pulang. bibirnya di tekuk ke bawah bersiap untuk menangis.

Aleifa yang harus memutari ranjang untuk sampai di pintu kamar pun seketika meneguk ludahnya kasar ketika melihat mata merah itu yang sebentar lagi akan berair, apa lagi ini!! Dia sudah dua kali melihat Alxen menangis, dan ini sangat cutee!!

Dengan cepat Aleifa memeluk Alxen guna menghentikan acara ingin menangisnya, ini tidak bisa di biarkan. Aleifa ialah pencinta makhluk kiyowo, jika Alxen menjadi cute, akan habis pipinya di gigit olehnya.

Alxen membekap Aleifa erat, kepalanya dia sembunyikan di dada Aleifa, mendusel duselkan di sana.

Aleifa dengan gerakan kaku mengusap usap rambut hitam legam milik Alxen, saat ini ia sedang berada di kamarnya, mereka habis melaksanakan sholat subuh.

"eiyy, maap. C-codot kenapa jadi gini??" tanya Aleifa hati hati. Sungguh dirinya sangat aneh dengan sifat Alxen ini. Benar apa yang di tulis buku itu, Alxen di sini berbeda dengan Alxen di cerita novel.

"honey!!panggil honey!" tintah Alxen dengan suara terendam.

Aleifa menganggukkan kepalanya, "honeyy, kenapa sifat kamu kaya bunglon?" tanya Aleifa frontal.

"bwentar" ucapnya dengan suara terendam. Alxen masih ingin memeluk pujaan hatinya.

Aleifa menggaruk pelipisnya, "Codot! Aku sesek!" keluhnya ketika Alxen memeluknya sangat erat.

Alxen bergeming, dia masih tetap memeluk Aleifa erat. Saat sudah sekitar 10 menitan, dia melepaskan pelukannya dan kembali berwajah datar.

Alxen kemudian turun dari ranjangnya dan menyelonong ke kamar mandi begitu saja, Aleifa melihatnya melongo.

BRAK

Pintu kamar mandi di tutup kasar,Aleifa berjengrit kaget, "Setan, emang setan!!" hadrik Aleifa sembari mengelus dadanya sabar.

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now