22

11.2K 1.5K 154
                                    

Maap agak telat, hehe.

HAPPY READING!!!


22. Buku.

"ketemu" celetuknya sembari tersenyum menyeramkan.

Alxen, pemuda yang menangkap Aleifa tadi. Dia terkekeh kecil merasakan badan Aleifa yang gemetaran, "kenapa hm? Takut?" tanyanya dengan nada rendah.

Bulu kuduk Aleifa meremang, dia menundukkan kepalanya takut, rasanya ingin sekali menempelang wajah tampannya. Namun urung saat mengingat yang sedang menggendongnya ini adalah malaikat pencabut nyawanya.

Alxen menggeram gemas, mengapa gadisnya sangat menggemaskan ketika ketakutan seperti ini?!

Alxen berjalan santai dengan Aleifa yang masih berada di gendongannya, dia mendudukkan dirinya di kursi taman dengan Aleifa yang masih saja di gendongannya dengan posisi yang sama.

Dia memandang intens Aleifa yang tengan gelisah, "lo tau? Saat gue ke tempat tadi dan gak ngedapetin lo, gue rasanya mau gila Fa" celoteh Alxen dengan nada seraknya.

"gila ya gila aja, ngapain kasih tau. Dihh" gumam Aleifa jengkel.

Alxen yang mendengarnya hanya mampu memandangnya datar, gadisnya memang tak bisa di ajak romantis.

Aleifa dengan pelan mendongak, menatap Alxen yang kini menatapnya datar.

"codot" panggil Aleifa pelan.

Alxen berdehem sembari menatap lamat lamat wajah Aleifa yang menurutnya candu.

Menghembuskan nafasnya pelan, "bisa turunin aku gak?" tanyanya sinis. Entah kemana hilangnya ketakutannya yang tadi. Yang jelas dirinya tak nyaman di posisi seperti ini.

Alxen terkekeh pelan, "kalau gue gak mau?" tanyanya menantang.

Aleifa mendengus sinis, memberontak meminta di lepaskan. Alxen yang kesusahan pun mengalah, menurunkan Aleifa dengan hati hati.

Aleifa yang sudag di lepaskan pun akhirnya dapat lega, dia lalu memandang Alxen mengintimidasi.

Alxen semakin gemas melihat kelakuan gadisnya yang random, tadi saja ketakutan sekarang sok garang.

"kenapa kamu tau aku ini Alifa?" tanya Aleifa memincingkan matanya.

Alxen memajukan wajahnya ke wajah Aleifa sembari berbisik pelan, "lo beneran bego nyerempet ke dongo ya?" tanyanya dengan jail.

Plakk

"ck, jangan ngungkit ngungkit ke goblokan sekarang. Aku ini lagi mode serius!" ketusnya sesudah menampol wajah Alxen.

Alxen pun hanya terkekeh pelan, "oke - oke nyonya Prapanca"

"yang dongo" lanjutnya dengan menarik pipi yang sedikit mulai sedikit berisi itu dengan gemas.

Aleifa sontak saja menjerit terkejut, kurang ajar emang si codot!

"HEEH!!CODOT!!!" pekik Aleifa ketika merasakan pipinya mulai perih. Dia yakin pipinya sudah memerah akibat cubitan jahannam.

Sedangkan Alxen malah tertawa, yaa benar Alxen TERTAWA!

"wih si Codot ketawa tambah ganteng" celetuk Aleifa yang membuat Alxen seketika menghentikan tawanya.

Kupingnya mulai memerah, berdehem pelan lalu menormalkan wajahnya kembali, "gak usah mandengin gue mulu, ntar gue bisa pingsan lagi, malu bngst" lanjutnya dalam hati.

Aleifa hanya berdecih pelan, "dih, gajadi ganteng. Gajadi!" sinisnya.

Alxen hanya memandangnya datar.

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now