37

7.4K 1K 109
                                    


HAPPY READING!!!

37. Amertha.


Seorang gadis tengah menatap linglung kala mendapati ruangan bernuansa putih dengan selang infus di tangannya.

"gue di mana?" gumam gadis itu serak.

Mata coklatnya menelusuri setiap inci ruangan bernuansa putih yang sekarang di tempatinya, "rumah sakit? GUE MASIH IDUP??" celetuknya kala ruangan itu persis seperti ruangan rumah sakit dengan bau obat obatan yang menyengat.

Memegangi kepalanya yang tiba tiba berdenyut sakit, bagaimana bisa dia masih hidup? Harusnya dia sudah mati kala ada yang membunuhnya saat itu.

Ia ingat jelas saat ada seorang wanita dengan rambut hitam dan mata coklatnya menyelusup ke rumah kecilnya yang hanya ia tinggali seorang diri lalu membunuhnya dengan cara menusuk pisau yang cukup panjang ke perutnya tanpa alasan yang jelas. Ia sudah berusaha melawan, namun anehnya saat ia ingin mennyentuh wanita itu, dia seperti semu. Ia hanya menangkap angin, bukan tubuh.

Lebih aneh, dia membawa buku yang ia tebak buku novel sembari mengucapkan kalimat yang ia tak mengerti. Kalimat, "Ku pinjam dulu tubuhmu, jika sudah kau harus pergi sebelum aku membunuhmu dengan sungguhan"

Gadis itu tersentak saat mengingat kalimat itu, dia langsung saja menyibak selimut dan menyingkirkan kemeja seragamnya, memeriksa apakah ada bekas jahitan luka tusukan yang berada di perutnya. Mengingat dirinya sudah berada di rumah sakit, mungkin dokter sudah menjahit lukanya yang tadi malam ia lihat menganga lebar.

Saat setelah melihatnya, Gadis itu tercengang mendapati perut ratanya yang tak meninggalkan bekas apapun. Padahal ia yakin jika di perutnya pasti terdapat luka yang amat dalam dan menganga sebab wanita misterius itu yang menusuknya.

Matanya menelusuri inci ruangan bangunan sekali lagi, matanya menyipit kala melihat secarik kertas yang tersampir di nakas.

"apaan tuh?" tanyanya dengan dirinya sendiri.

Dengan rasa penasaran yang mendominasi, gadis itu mengambil secarik kertas dan membacanya. Dan Entah mengapa dia merasa ada orang lain yang sedang memperhatikannya.

Langsung saja, Amertha Deviana. Aku tadi meminjam tubuh jelek mu sebentar untuk kepentinganku. Dan sekarang kau harus bergegas pergi dari kota ini karena ada yang lain di dalam tubuhmu. Dan dia akan sadar beberapa detik setelah kau membaca kertas ini. Menurut saja dan ikuti perintahku atau aku akan membunuhmu sungguhan.

Ikuti saja jika kau ingin selamat.

A

mertha, gadis yang membaca secarik kertas itu tiba tiba saja menjatuhkan tubuhnya ke lantai saat 2 detik setelahnya. Diduga tubuhnya mendadak seperti jelly hingga terjatuh, Tangannya menjambak rambut coklat indahnya kuat kuat kala merasakan rasa sakit di kepalanya yang amat sakit.

"ARGHH!!BERENTI!!" erangnya kesakitan.

Sedetik kemudian, rasa sakit itu hilang seperti tak pernah ia rasakan. Amertha memegang jantungnya yang menggila karena takut jika jantung itu akan berhenti berdetak.

"wuhh, ini... Beneran gak sih?" monolognya ngos ngosan. Matanya menatap ruangan yang di tempatinya gelisah.

Rambut coklat indahnya sudah berantakan akibat kejadian tadi, mata coklat terangnya berair dan seragam yang Amertha kenakan menjadi lusuh.

Matanya bergulir ke setiap sudut ruangan untuk memastikan bahwa hanya ada dirinya di sini.

"huh, untung sendiri" gumam Almertha saat merasa tak ada satu orangpun yang berada di ruangan itu.

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now