18

11.8K 1.4K 84
                                    


HAPPY READING!!!


18. JODOH.


"lo emang pengen gue makan ya?" tanya Alxen dengan nada yang menyeramkan.

Aleifa berbalik pelan dan seketika mendapati Alxen yang tengah memandangnya tajam.

Duhh lupa punya suami!'

Runtuk Aleifa dalam hati, dia hanya mampu nyengir, "hehe, jangan dong. Belom siap mati, Ale juga belom dapet jodoh, jangan ya?" pinta Aleifa memelas.

Alxen menggeram kesal, apa tadi? Belum punya jodoh? Jelas jelas jodohnya ada di depan matanya!!

Dengan langkah lebarnya Alxen menghampiri Aleifa, mencekal tangannya dan menariknya.

"mau kemana? Aku gak di makan kan? Seenggaknya biar aku dapet jodoh dulu" cerocos Aleifa panik.

Alxen menghembuskan nafas pelan, berbalik dan menarik dagu Aleifa untuk menatapnya. "belum, masih gue tahan. Dan jangan coba coba deketin cowo lain lagi kalo gak mau gue makan, ngerti?" tanyanya dengan penuh penekanan.

Aleifa mengedip ngedipkan matanya bingung, "lah? Terus cara aku dapet jodoh gimana? Siapa tau itu tadi jodoh aku" tanyanya bingun. Ia benar kan?

Menggeram kesal Alxen lantas membopong Aleifa layaknya karung beras, Aleifa yang memberontak pun langsung terdiam mendengar nada ancaman Alxen. Maaf maaf saja dirinya belum siap mati. "diem, milih nurut apa gue makan lo sekarang?!" ancam Alxen yang sudah kehabisan kesabaran.

Aleifa hanya menganggukkan kepalanya pasrah, "okee" cicitnya.

Setelah sampai di motornya, Alxen mendudukkan Aleifa dengan enteng. Seperti tak ada beban.

Aleifa hanya mendumel pelan, kalo keras kan gawat.

Alxen yang melihatnya tersenyum tipis, tangannya secara reflek mengusap usap rambut hitam legam milik Aleifa. Setelah sadar, dia langsung saja menarik kembali tangannya dan berdehem pelan, "ekhm, udah ayo. Ini udah telat, pake nih" alihnya dengan memberikan helm yang di terima oleh Aleifa.

Cepat cepat dia menyalakan mesin motornya dan mengenakan helm untuk menutupi kupingnya yang mulai memerah.

Di perjalanan Aleifa terus menerus bertanya pada Alxen tentang bangunan bangunan yang dia lihat.

"codot, itu apa?!!" tunjuk Aleifa penasaran pada sebuah gedung yang sangat tinggi.

"gedung" jawabnya asal, ingat. Dia masih salting, ekhm gak kok.

"iss iya tau, tapi namanya gedung apa??" tanya Aleifa greget, ayolah dia ingin tahu!! Di desa tidak ada gedung yang setinggi itu.

"gedung galon"

Aleifa memangut mangut mengerti, ah ternyata perusahaan galon sangat maju hingga menciptakan gedung setinggi itu.

"galon aja kaya, apalagi Alxen ya?" gumam Aleifa.

Tak lama lampu berubah menjadi warna merah, motor yang di tungganginya pun berhenti, di pinggirnya dia melihat sebuah mobil yang terbuka menampakkan perkumpulan yang dimana hanya ada satu perempuan di sana, tapi anehnya paha perempuan sedang di elus elus oleh dua orang laki laki yang duduk di sebelahnya. Dan si perempuan itu nampak merem merem, apakah paha perempuan itu tengah sakit? Pikir Aleifa.

THE ABSURD WIFE[END]Where stories live. Discover now