Prolog

1K 66 4
                                    

hiii'🕸🕷👀 you are very welcome! this is Chel, yang ada di balik TBINW.

siapin hati, jiwa, raga, dan seribu satu stok kesabaran buat baca cerita ini yaa. ajak temen-temen buat baca juga!!

disclaimer: TBINW is 100% a teenfiction. don't drag this story to any visuals' real life that i used.

kindly vote and comment! happy reading🦋

***

The Battle I Never Win - Prolog

"Lo tuh keras kepala banget tau gak? Di dunia ini bukan cuma lo yang hidup. Kalo lo mati, oma lo gimana? Adik lo yang masih kecil gimana? Kalo gak mau hidup untuk diri lo, seenggaknya hidup buat orang-orang yang mati-matian sayang sama lo!"

Nemio Alaska lebih dari kata hanya. Seseorang yang diam-diam peduli, mau mengajari Calla cara terbaik menikmati perjalanan hidup yang tak rata, dan rela menelan kata-kata Calla yang sulit dimaafkan.

"Iya, iya, maaf, gue salah. Gak begitu lagi. Tapi lo juga janji ya, gak kabur tengah malem gini? Oma lo sampe nelepon gue tau. Kalo lo kenapa-napa, gue bakal marah banget-bangetan sama diri gue sendiri karena gak bisa jagain lo."

Akan tetapi, di sini juga ada Raven Naraja. Seseorang yang nyaris jadi sempurna, menyayangi Calla sampai ke bagian terburuk yang gadis itu punya, membuktikan Calla bahwa yang baik itu ada, juga membuat Calla paham arti cinta.

***

"Lo gak bisa jatuh cinta sama dua orang."

Kalimat Aikal menusuk dada Calla. Gadis itu seketika mengambil tarikan napas yang sangat panjang seraya memaksa otaknya untuk berpikir.

"Gue gak jatuh cinta sama mereka, Kal."

"Bohong. Lagian kalo pun lo enggak, mereka yang jatuh cinta sama lo. Sekarang gimana caranya lo tanggung jawab?"

"Lo kenapa balik tanya? Bantu gue mikir."

"Ya udah. Gini. Coba lo bayangin seseorang yang bikin lo nyaman, yang bikin lo merasa tenang dan aman, yang pasti lo telepon kalo ada apa-apa, yang bikin lo paham yang namanya rumah. Siapa?"

Calla memutar otak. Lagi, lagi, dan lagi.

"Or.." Aikal mengangkat senyum jahil. "Mana yang lebih lucu? Mrs. Naraja atau Mrs. Alaska?"

"Aikal! Malah bercanda lagi lo!"

Aikal terkikih geli. "Itu gak bercanda lagi. Serius gue. Lagian bego sih lo, Cal. Malah jadi bahan rebutan Nemio ama Raven. Gak ada yang lebih serem lagi?"

Calla menggigit bibir bawahnya sambil berdeham cukup lama. Ia mencepol asal rambutnya yang mengganggu karena beterbangan. Beberapa detik Aikal menunggu, akhirnya ia menyebut satu nama.

Aikal tidak terlalu terkejut. Karena sejak semula, ia tahu sahabatnya yang satu itu yang akan memenangkan hati Calla.

Namun, apakah sahabatnya yang satu lagi akan menerima begitu aja?

The Battle I Never WinWhere stories live. Discover now