25 - First Rule

69 10 1
                                    

happy reading!💗

***

Nemio cukup merasa lelah hari ini. Bukan cuma karena ia habis mengerjakan try out dan mampir ke panti asuhan, melainkan motornya habis diserempet oleh pengendara lain. Alhasil, ia harus ke bengkel dulu, makanya ia baru tiba di rumah pada pukul 8 malam.

Begitu membuka pintu rumah, Nemio agak bingung karena tumben sekali keluarganya lengkap di meja makan, termasuk Calla.

Nemio menjadi pusat pandangan. Kedua orang tuanya memandanginya tak berhenti. "Ada apa?" tanyanya langsung.

"Kamu tau gak Calla pulang jam berapa semalam?" Mama Anna langsung menyambut Nemio dengan pertanyaan.

Nemio memandang Calla sebentar, lalu menggeleng. Ia masih dengan tampang bingung. "Kenapa emang?"

"Kamu tangan kanan Mama, Papa, dan Oma, Nemio. Kenapa kamu gak perhatiin jam malam Calla?"

"Apa sih, Pa? Kenapa jadi bawa-bawa masalah Calla ke Nemio?" selak Calla menatap kesal Papanya.

"Emang Calla pulang jam berapa?" tanya Nemio masih tenang.

"Jam 2 subuh. Dan Calla gak mau jawab dia habis pergi sama siapa," jawab Papa.

Nemio langsung kembali memandang Calla. Ia tahu semalam pasti Calla pergi dengan Raven. Tapi mereka ke mana sampai Calla pulang jam 2 subuh? Dan bukannya Raven habis tanding lalu paginya harus mengerjakan try out? Emangnya Raven gak ada capeknya?

"Kamu sendiri habis dari mana? Kok gak kabarin Mama?" tanya Mama Anna dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Bukannya udah biasa Nemio pulang jam segini, Ma? Lagian masih jam 8 kok," ucap Nemio, lagi-lagi masih kalem.

Mama Anna menghela napas. "Pokoknya kamu harus bantu awasin Calla, Nemio. Kalo Bibi gak kebangun buat bukain kunci, Calla bisa-bisa ngemper di teras. Lagian bahaya banget anak cewek pulang jam segitu. Security bisa bingung kali orang tuanya kenapa ngebolehin!"

Baru pulang udah kena omel tuh rasanya campur aduk. Nemio mati-matian menurunkan egonya untuk gak membalas perkataan Mamanya.

Nemio melirik Calla lagi. Wajah gadis itu udah suntuk dan ia sering menunduk.

"Udah makan malam, Nak?" Oma bertanya.

"Udah, Oma," ucap Nemio bohong biar ia gak disuruh makan malam bersama mereka. Suasananya udah gak enak.

"Bohong. Mama tau kamu," cetus Mama Anna. "Mama udah suruh Bibi jangan masukin lauknya ke kulkas sebelum kamu makan. Nanti, kamu harus makan."

Nemio mengendus pelan sekali. Ia mengangguk, lalu masuk ke kamarnya.

Jangan tanya seberapa kesalnya Calla karena Nemio jadi terseret dan ikut kena marah.

***

Calla Amora
Lo blm tdr kan pasti
Gue di ruang tamu
Sini bentar tolong
Gue mau ngomong

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Calla tidak mendapatkan balasan dari Nemio tapi pesannya terbaca. Beberapa menit kemudian, ia mendengar pintu kamar Nemio terbuka dan laki-laki itu keluar.

Calla mendengar derap langkah Nemio. Cowok itu datang dengan hoodie cokelat yang dikenakannya dan duduk berjarak di sebelahnya.

"Tumben, lo gak ngoceh apa-apa ke gue." Kalimat itu yang pertama kali keluar dari mulut Calla. Ia kira Nemio akan marah-marah dan memakinya. "Gue minta maaf banget, Nem."

"Lo ke mana semalem?"

Calla meneguk ludah.

"Emang Raven tega pulangin lo semalem itu? Kalopun tega kenapa dia gak izin sama bokap nyokap?"

The Battle I Never WinWhere stories live. Discover now