23 - Taken

143 15 2
                                    

happy reading!

***

Hari ini SMA Lencana libur dan Lexa mengatakan ia ingin main ke rumah Calla. Well, rumah Calla adalah rumah Nemio sekarang. Lexa tahu fakta itu.

Sejujurnya, semenjak mengetahui perasaan Lexa terhadap Nemio, Calla jadi tidak percaya bila Lexa benar-benar mau bermain dengannya, sebab bisa jadi cewek itu hanya mau berada di sekitar Nemio.

Calla sudah izin pada Nemio kalo Lexa mau datang. Nemio tidak pernah mempermasalahkan itu, syukurnya. Tapi ada sedikit Calla berharap Nemio mempermasalahkannya sehingga ia punya alasan untuk tidak bermain di rumah ini.

Mau ganti rencana juga telat. Calla udah konfirmasi ke Lexa bahwa ia bisa. Sekarang Lexa sudah datang, duduk bersamanya di ruang tamu, sambil menyemil sebungkus besar Chitato rasa keju.

"Tinggal matiin lampu ambil selimut gue bisa ketiduran di sini nih, Cal," ujar Lexa berselonjor di atas sofa ruang tamu besar berwarna abu-abu kesayangan Nemio yang sangat empuk dan nyaman.

Calla baru kembali dari dapur setelah mengambil air putih untuknya dan untuk Lexa. "Nemio sering tuh tidur di situ."

"Eh iya Kak Nemio lagi di rumah?"

"Kayaknya ada di kamarnya. Btw, lo udah siapin buat ujian lusa?"

"Udaaah tapi matematika belom. Gue goblok banget mat, Cal, apa gue minta ajarin Kak Nemio?" tanya Lexa bercanda, tapi serius, tapi bercanda.

Calla terkekeh kecil. "Gue nggak tau itu orang mau atau nggak kalo mendadak. Mesti by appointment kalo ama dia udah kayak ke dokter gigi."

Lexa mengerucutkan bibir kecilnya. "Ya udah gak jadi deh. Nanti gue ganggu waktu santainya."

"Gimana perkembangan lo?"

"Perkembangan gue sama Kak Nemio?" tanya Lexa yang langsung paham. Calla menganggukinya. "Gak berkembang."

Calla memandangi Lexa serius hingga dahinya berkerut. "Kok bisa?"

"Entah. Setiap gue chat balesnya datar, setiap gue sapa cuma dibales hai balik doang." Ekspresi Lexa seketika kusut dan tak bergairah. "Gue baru kali ini ngejar cowok dan dia kasih pengalaman buruk. Apa cara gue yang salah? Apa dia gak mau sama gue karena gue mantan temennya?"

"Terusin aja entar dia juga luluh. Mungkin dia lagi play hard to get?"

Lexa mengembuskan napas panjang. Mana mungkin cowok modelan Nemio repot play hard to get? Nemio kelihatan cowok yang nggak bertele-tele soal beginian. Kalau dia cuek, berarti dia nggak tertarik.

Huffft.. begini amat suka sama cowok duluan! Nunggu dikejar nggak mungkin, kejar duluan hasilnya nice try. Paling bentar lagi juga game over ini mah!

"Lo gak baper apa Cal tiap hari ketemu Kak Nemio?" Lexa tidak bisa menahan rasa penasaran.

"Gue berantem mulu sama dia. Kapan mau baper? Gimana bapernya?"

Lexa mengangkat bahu. "Entah. Ya lo paham lah maksud gue nanya. Secara Kak Nemio itu sama kerennya kayak Raven di Getama. Apalagi dia pinter, gak gatel sama cewek, cool. Lo kan setiap hari bareng tuh sama dia. Pergi, pulang, sekolah, rumah, ketemu diaaa terus."

The Battle I Never WinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt