06 - New Sibling

147 22 4
                                    

vote, comment, and happy reading!💗

***

06 - New Sibling

"Kenapa buru-buru ke sini?" Calla mulai memakai masker untuk bersiap membereskan barang-barang di ruang tamu. Rambutnya yang panjang juga ia ikat rapi agar tidak mengganggu.

Nemio melepas jaket seraya menatap Calla. "Tadi Raven lama di sini?"

Calla bergeleng cuek.

Nemio hanya berangguk singkat. Ketika Oma Calla mengintip dari pintu kamar, ia menyapa dengan senyuman dan gestur kepala.

"Ini barangnya banyak banget. Beresin berdua gak akan kelar. Gue bakal tetep manggil orang buat bantu," tukas Nemio berkacak pinggang.

Mata Calla mengitari seisi rumahnya. Setelah dilihat-lihat, kali ini ia setuju dengan Nemio. Pasalnya, badannya juga pegal-pegal sehabis pulang sekolah. Beresin semua ini sendiri kiranya bukan ide yang baik.

"Nih!" Calla menendang kardus besar ke arah Nemio. "Lo beresin perabotan, gue perintilan. Sebelum lo dateng, gue udah cabut-cabutin kabelnya, jadi tinggal dimasukkin aja."

"Lo udah simpen kontak gue?" Nemio malah bertanya hal lain.

"Belum."

"Simpen kek tinggal klik add doang," cibir Nemio.

"Iya nanti."

"Buruan sekarang di depan mata gue."

Calla menyentak napasnya. Ia merogoh kantong celana, mengambil ponsel, dan melakukan apa yang Nemio minta di depan pasang mata cowok itu.

"Bisa gondok gue punya kakak kayak gini," gumam Calla jengkel.

"Oh gue udah dianggep kakak?"

Calla memberi tatapan mematikan ke arah Nemio kala cowok itu hanya menyeringai kecil.

Calla menyentak, "Buruan deh! Kapan mau kelar?!"

"Iya ngerti gak usah ngegas!"

Kegiatan beres-beres yang betulan akhirnya dimulai. Selama satu jam, mereka melakukannya hanya berdua. Namun, beberapa saat kemudian, tukang yang Nemio hubungi mulai berdatangan bersama mobil pick-up. Cukup banyak, ada 7 orang untuk membantu mengangkut semua barang elektronik sampai barang kecil sekalipun. Memang targetnya Calla harus pindah secepatnya.

"Mas, vas yang itu bawanya hati-hati ya," pesan Calla serius.

Nemio menyahut, "Kenapa?"

"Nanti pecah lah pake nanya!"

"Punya nyokap lo?"

Calla diam sebentar sebelum akhirnya bertanya sewot, "Kok tau?"

"Ya tau lah pake nanya! Apa sih yang gak gue tau?"

"Ngapain juga lo harus tau?"

Nemio berdesis menghadapi keketusan Calla. "Tadi Oma lo sempet bilang ke gue juga untuk hati-hati bawa barang peninggalan nyokap lo kayak vas, lukisan lo sama adik lo, bingkai foto, cangkir—"

The Battle I Never WinWhere stories live. Discover now