06. Perdebatan

135 108 13
                                    

Ada baiknya putar lagunya dulu setelah itu baru baca ya.

Jangan lupa vote dan comment juga
Selamat membaca...

Begitu Nara sampai di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari rumahnya, ia sudah melihat pemandangan yang tidak mengenakkan tepat di depan matanya. Bertepatan dengan kafe yang di padati pengunjung, namun Nara dapat melihat sepasang kekasih yang sedang tertawa bahagia di ujung dekat dengan jendela.

Hati Nara seperti di sayat oleh pisau tak kasat mata saat melihat Aby sedang memanjakan Della. Sejujurnya Nara sangat iri dengan Della yang di perlakukan layaknya orang pacaran, mengingat dulu saat Nara dan Aby masih pacaran, ia selalu diperlakukan buruk oleh Aby entah itu bentakan, bahkan sampai tamparan dan juga pukulan yang Nara dapatkan ketika Aby sedang marah walaupun Nara tidak pernah sekalipun melakukan kesalahan.

Mata Aby sempat bertemu dengan mata Nara. Pria itu memandang remeh penampilan Nara yang hanya memakai pakaian serba kebesaran lalu beralih menatap pacar yang sedang makan dengan anggun, sangat kentara sekali Aby sedang membanding-bandingkan Nara dengan pacarnya.

Nara mengedarkan pandangannya melihat banyak sekali pengunjung di kafe itu, lalu ia memutuskan untuk keluar karena semakin lama ia berada di sana maka semakin membuat hatinya sesak.

Nara mengusap kasar air matanya yang sempat menetes. Untuk apa ia menangisi pria yang jelas-jelas menyakiti perasaannya.

flashback on

"Gue udah suka sama lo dari waktu pertama kali kita ketemu," Aby melangkah mendekati Nara sehingga membuat para siswi bersorak entah itu sorakan iri atau sorakan yang ikut merasakan kebahagiaan.

"Ra... Gue sangat cinta sama lo," Aby menggantungkan kalimatnya yang membuat pipi Nara memerah mungkin karena dirinya malu,

"So.. Will you be my girlfriend?" Pria itu mengeluarkan setangkai bunga mawar merah yang di sembunyikan di belakang punggungnya lalu menyodorkan tepat di hadapan Nara yang seketika mengundang teriakan para siswi yang memekakkan telinga.

Terlihat para siswi yang berada di sana sangat menunggu jawaban yang akan Nara berikan.

Nara mengambil setangkai bunga mawar itu lalu mengangguk tanda ia menerimanya, bahkan untuk bicara saja ia kesulitan karena ini pertama kalinya ada pria yang menyatakan cinta kepadanya.

"Selamat ya, Nara."

"Woyy pj nya jangan lupa woy."

"Mereka kelihatan cocok."

"Gue iri, please."

"Coba apa gue yang di tembak kek gitu, udah pasti gue mau lah."

Kira-kira seperti itulah kata-kata yang di lontarkan oleh para siswa-siswi yang berada di dekat sana.

"Aku sangat bersyukur karena kamu udah nerima aku jadi pacar kamu dan aku harap semoga hubungan kita tetap bertahan. Aku  cinta kamu, Nara."

flashback off

"Pembohong..." Gadis itu terkekeh kecil lalu menghapus air matanya yang kembali turun dari pelupuk mata.

"Udah. Jangan di inget," Ujar seorang pria yang entah sejak kapan berdiri di samping Nara.

Mendengar suara yang tidak asing di gendang telinganya, Nara dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah pria jangkung di sampingnya ini.

Nara memiringkan kepalanya bingung, "ma—maksud lo?" Tanya Nara terbata-bata akibat menangis. ia menatap pria di sampingnya dengan sendu.

KELVINARWhere stories live. Discover now