07. FALL

130 107 15
                                    

Pagi ini Nara sudah di buat kesal oleh kakaknya. Lagi dan lagi Kenan meninggalkannya ke sekolah, padahal Nara selalu bangun lebih awal tapi mengapa akhir-akhir ini kakaknya selalu saja tidak mengajaknya ke sekolah? Apa mungkin kak Kenan sudah memiliki pacar? Mana mungkin pria malas itu mempunyai pacar tetapi kak Kenan juga jarang berbagi cerita dengan Nara karena kakaknya itu selalu keluar rumah untuk main bersama teman-temannya.

Atau jangan-jangan kak Kenan marah karena Nara membelikannya susu dengan rasa coklat? Oh ayolah masa gara-gara hal sepele seperti itu Kenan marah. Tapi hal itu bukan sepenuhnya kesalahan Nara karena kemarin saat pulang dari tempat angkringan itu, Nara dan Kelvin pergi ke toko hanya untuk membelikan titipan dari kak Kenan dan di toko tersebut tidak ada susu rasa strawberry jadi Nara membelikannya susu dengan rasa coklat.

Sudahlah, Nara tidak mau ambil pusing mungkin saja kakaknya itu piket dua kali biar kelihatan rajin padahal aslinya enggak.

Nara mengecek buku-bukunya agar tidak ada yang ketinggalan. Setelah selesai, Nara berpamitan dengan kedua orangtuanya.

"Kamu berangkat sama siapa?" Tanya Baswan penuh selidik.

"Sama Kelvin, Pa." Balas Nara.

Terdengar suara kenalpot motor yang sudah terparkir di depan rumah.

"Itu Kelvin udah datang. Nara berangkat dulu ya Ma. Pa." Ucap Nara lalu mengambil ranselnya.

"Hati-hati di jalan ya, Nak." Ucap Elvi.

"Iya, Mama." Nara mencium pipi kiri Elvi lalu berlari kecil keluar dari rumah.

Saat menutup pintu gerbang, Nara melihat seorang pria duduk di atas motor sport dengan warna biru serta helm full face yang pria itu bawa.

Nara menghampiri pria tu dengan malas, "tiap pagi liat muka lo mulu, bosen gue." Ujar Nara.

"Lo kira Lo doang yang bosen? Gue juga bosen," Balas Kelvin tidak mau kalah. Entah apa yang menyebabkan mereka berdua selalu bertengkar setiap pagi, "Nih." Kelvin menyerahkan helm kepada Nara.

"Tau deh kesel sama lo." Ucap Nara seraya mengambil helm itu lalu memasangnya.

"Udah baik-baik gue jemput biar nama gue gak lo pakek untuk alasan." Cibir Kelvin lalu memasang helm full face nya.

"Jangan di bahas yang kemarin dong!" Ucap Nara.

Kelvin hanya tertawa teringat kejadian kemarin. Sudah lama sekali Kelvin dan Nara tidak keluar bersama seperti itu.

"Eh gue gak ada ya minta di jemput 'kan kemarin lo yang minta jemput gue." Ucap Nara sembari merotasikan bola matanya.

"Telat banget," Ucap Kelvin yang membuat Nara memiringkan kepalanya ke kanan seperti orang kebingungan, "udahlah jangan di bahas, buruan naik."

"Ishh gak sabaran banget." Dengus Nara sebal.

Kelvin mengulurkan tangannya sebagai pegangan agar Nara bisa menaiki motornya. "Udah?" Tanya Kelvin seraya menoleh ke belakang.

"Udah. Buruan berangkat sekarang!" Seru Nara

Pria tu sudah menghidupkan mesin motornya, "pegangan makannya. Kalau lo jatuh gue gak mau tanggung jawab."

"Dihhh modus lo," Sembur Nara lalu memegangi belakang motor, "jangan ngebut-ngebut atau gue bakalan bilang sama mama lo-KELVINNN!!!" Gadis itu secara otomatis langsung memegang pinggang Kelvin ketika motor sport itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata melewati gang demi gang hingga sampai di jalan raya.

Kelvin berdeham seraya menormalkan laju kendaraan, "Ekhmmm sekarang siapa yang modus?" Ucap Kelvin sengaja menyindir Nara.

Mendengar ucapan Kelvin membuat Nara melongo lalu menurunkan tangannya dan mengalihkan pandangan matanya seraya menggerutu.

KELVINARWhere stories live. Discover now