16. Bertengkar

124 85 78
                                    

Lama tidak berjumpa nih. Ada yang kangen sama cerita ini?

Maaf banget udah lama gak update, belakangan ini aku cukup sibuk dan gak sempet buat nulis cerita ini.

Sebelum itu aku mau nanya, gimana liburan kalian?? Ada yang kangen sekolah ga? Kangen sekolah karena apa ayoo.

Sebelum baca kelanjutannya, alangkah baiknya vote dan comment tiap linenya biar aku semakin semangat buat terus update 🥰💙

Sebelum baca kelanjutannya, alangkah baiknya vote dan comment tiap linenya biar aku semakin semangat buat terus update 🥰💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika tidak ingin di usik maka sebaiknya jangan mengusik.

***

Karena tidak ingin temannya dipermalukan. Seorang gadis yang merupakan salah satu teman Dania menghampiri Nara sembari mengangkat telapak tangan kanannya. Bersiap untuk mendaratkan satu tamparan.

PLAK!

Satu tamparan mendarat mulus di pipinya kanan Nara. Membuat wajahnya tertoleh dengan sendirinya. Refleks Nara memegang pipi kanannya. Lalu teman Dania yang lain mengambil sisa minuman bersoda tadi.

Saat gadis itu ingin menyiram minuman tersebut. Dengan cekatan seorang pria tiba-tiba membelah kerumunan dari arah samping lalu berdiri di depan Nara sehingga minuman itu tidak jadi mengenai Nara. Melainkan pria yang ada di depannya lah yang tersiram minuman itu.

Di waktu yang bersamaan, Kenan datang bersama temannya. Tadinya ia kebetulan ingin memesan makanan, begitu melihat kejadian itu mata Kenan melebar melihat dua orang yang sangat ia kenali. Ia hendak menolong namun ia kalah cepat oleh pria itu.

Tak hanya Kenan saja yang kalah cepat. Tapi Kelvin juga sama. Ketika minuman itu hendak di siram. Dika sudah terlebih dahulu berada di depan Nara.

Mata Nara terpejam rapat. Takut-takut jika dirinya terkena minuman soda itu. Saat membuka mata dirinya dikejutkan oleh seorang pria jangkung yang berdiri membelakanginya.

Bukan hanya Nara saja yang terkejut dengan kejadian yang tidak tertebak ini tetapi seluruh penghuni kantin yang melihat kejadian itu sangat terpukau.

Ada yang menjerit iri. Ada yang masih terkagum-kagum. Bagaimana tidak? Pria yang menolong Nara adalah ketua OSIS SMA Bina Bakti.

Dika mengangkat wajahnya sedikit tak lupa ia melayangkan tatapan yang menusuk seperti mata elang.

"Dan, mending kita cabut aja ayo. sebelum pak Anton datang." Bisik salah satu temannya.

Dania mengangguk. Dengan perasaan kecewa gadis itu cepat-cepat pergi bersama antek-anteknya.

"Nan, lo mau kemana eh?!" Ucap Nathan ingin mengejar Kenan.

"Makanan lo gimana—" belum selesai Jordi berucap, Kenan sudah pergi.

Kenan berlalu seraya menghiraukan seruan dari teman-temannya. Ia sudah terlanjur muak dengan gadis itu bahkan kedua tangannya terkepal kuat.

KELVINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang