19. Feeling

103 60 119
                                    

Hai aku kembali lagi di part terbaru.

Sebelum membaca alangkah baiknya vote dan comment terlebih dahulu. Boleh juga kok bacanya sambil dengerin lagu yang ada di atas.

Selamat membaca!!

"Jangan pernah membuat kesalahan dengan berpikir bahwa seseorang akan datang dan mencintaimu"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan pernah membuat kesalahan dengan berpikir bahwa seseorang akan datang dan mencintaimu"

***

Cahaya mentari mulai terlihat cerah. Indah sekali. Pantulan cahaya mentari mengenai setetes embun di helaian daun. Pagi yang cukup dingin namun mentari tetap memberikan kehangatannya.

Seorang gadis terbangun dari tidurnya. Rasa malas itu pasti ada kala hari Minggu. Kalau saja jam weker nya tidak berbunyi maka sudah dipastikan Nara akan tidur sampai siang.

Dengan nyawa yang masih belum terkumpul begitu pula dengan mata yang masih tertutup, gadis itu berjalan gontai. Tanpa disadari ia telah menabrak sebuah tembok.

Alih-alih ingin membuka pintu, namun yang ia dapatkan adalah sebuah benjolan pada jidatnya bagian kanan. Nara meringis kesakitan lalu menyalahkan tembok yang tidak bersalah.

Nara menutupi jidatnya dengan poni agar tidak kelihatan. Untung saja poninya panjang jadi bisa menutupi dahinya yang cukup tinggi.

Nara menuruni tangga dengan perasaan kesal. Terdengar helaan nafas panjang dari Nara. Lihatlah. Rumah ini kembali sepi, tapi Nara MENYUKAINYA!!

Suasana seperti ini yang Nara inginkan. Rumahnya sepi. Ia bisa menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan di rumah sepanjang hari. Entah itu menonton film, melukis, rebahan sambil main hp, semua dapat Nara lakukan.

Nara keasyikan berjoget secara asal. Lalu tanpa sengaja ekor matanya terarah pada kakaknya yang berdiri di ambang pintu dapur sembari membawa tiga minuman beserta camilan. Sontak hal ini membuat Nara menghentikan aktivitas.

Nara gelagapan lalu ia mengatur suaranya yang serak seperti ciri khas baru bangun tidur, "Kok lo masih di sini sihh??!" Ucap Nara kesal. "Itu minuman untuk siapa? Kok pagi-pagi banget udah ada tamu?"

Kenan menunjuk dengan mengangkat dagunya ke arah ruang tamu. "Tuh liat ke belakang."

Kepalanya tertoleh pada dua orang yang masih melongo. Rasanya Nara ingin cepat-cepat menghilang. Ia sangat malu dan ingin mengumpat namun hanya tertahan di ujung lidah.

Cepat-cepat Nara berlari menaiki tangga menuju kamarnya karena rasa malunya yang tidak bisa di jelaskan.

Kenan menghampiri sahabatnya sembari tersenyum geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.

"Bro. Adek lo kenapa?" Tanya Nathan sambil mengambil biskuit.

Kenan duduk di sofa single. "Bukan apa-apa. Dia kira gue udah balik ke Surabaya."

KELVINARWhere stories live. Discover now