13. RAIN

119 104 35
                                    

Mengapa hujan selalu dibenci ketika turun? Padahal ia tetap memberikan kesuburan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengapa hujan selalu dibenci ketika turun? Padahal ia tetap memberikan kesuburan. Sama halnya dengan orang yang baik selalu dimanfaatkan kemudian dibenci.

"Gila gila! Untung aja tadi lo tepat waktu ke kelas, kalau lewat semenit aja, ga tau lagi deh hukuman apa yang pak Anton kasi." Eva berseru heboh.

Mereka bertiga sedang berada di kantin menikmati jam istirahat, makanan yang telah dipesan sudah mereka habiskan beberapa menit yang lalu.

Nara menutup wajahnya malu, "kecilin suara lo dikit bisa?" Tanya Nara sedikit jengkel.

Eva tersenyum menampilkan deretan giginya, sedangkan Lina hanya menyeruput es lemon tea sembari memerhatikan percekcokan antara kedua orang itu.

Pandangan Lina teralihkan ketika melihat Della baru saja memasuki kantin bersama temannya. Gadis itu mengode Lina untuk memberikan kotak bekal berwarna hijau daun itu kepada Nara. Mata Della yang tajam terus—menerus menunjuk ke arah kotak bekal itu tidak sabaran.

Lina menganggukkan kepalanya ragu, ia hendak mengambil kotak bekal itu, namun tangan Nara sudah terlebih dahulu mengambil kotak bekal itu.

"Lo bawa bekal apa, Lin?" Nara membuka kotak bekal milik Lina, "Wihh ada cookies, Va Lo 'kan pecinta cookies ayo cobain." Ucap Nara antusias.

"Ehh beneran?? Lo yang buat ya, Lin? Wahhh hebat banget kapan-kapan ajarin gue ya." Ucap Eva tak kalah antusias lalu mengambil satu cookies itu dan mencicipi cookies tersebut.

Tak hanya Eva. Nara juga ikut mencicipi cookies tersebut, bahkan Nara lah yang paling banyak memakannya. Melihat hal itu, Della tersenyum penuh arti lalu pergi dari sana.

"Cookies lo enak bangettttt suwer deh." Eva mengangkat kedua jarinya berbentuk V.

"Ayoo habisin, Lin. Nanti lo gak kebagian gara-gara Eva yang habisin semuanya." Ucap Nara.

"Kok malah jadi gue yang kena, lo tuh yang banyak ngambilnya."

Lina melihat tingkah laku mereka berdua hanya terkekeh senang, padahal mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi jika Lina tidak membuang semua cookies buatan Della ke tempat sampah.

Seorang gadis pulang dengan wajah yang kelelahan karena bekerja sampai malam-malam, namun saat ia menaiki tangga tiba-tiba ia mendengar suara adik angkatnya yang sedang bercengkrama dengan seseorang di dapur.

Awalnya Lina tidak ingin menguping pembicaraan mereka, tetapi temannya Della menyebutkan nama 'Nara' ke dalam pembicaraan mereka, sehingga membuat Lina jadi penasaran.

"Btw saudara angkat Lo itu sekarang udah temanan baik sama Nara."

"Iya gue tau jadi gue bakalan manfaatin anak pungut itu ngasi makanan ini pada mereka." Ucap Della.

KELVINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang