10. Tantangan

123 106 27
                                    

Tak lama kemudian pintu kamar Nara di ketuk dua kali, lalu Nara bangkit dari kasur. "Yeayy dah datang."

Gadis itu berjalan dengan senyuman yang mengembang dan dengan perlahan ia membukakan pintu untuk kakak tersayang dan pintu pun terbuka menampilkan pria jangkung dengan dimple di kedua pipinya-tersenyum ke arah Nara.

---

"Lohh kak Jordi?" Ucap Nara sembari menyembunyikan keterkejutannya. Benar sekali! Orang yang membawakan Nara sepiring nasi adalah Jordi-sahabat Kenan pada masa SMP hingga sampai sekarang masih tetap sahabatan, dan pria ini selalu main ke rumah, jadi Nara tahu betul wajah Jordi, "kak Kenan mana?" Tanya Nara.

"Lagi main sama yang lain," balas Jordi seraya menyodorkan sepiring nasi itu kepada Nara, "kenapa gak makan di dapur aja?"

Nara sudah menduganya, pasti kak Jordi akan melemparkan pertanyaan seperti itu kepada dirinya, lalu Nara mengambil sepiring nasi yang di sodorkan oleh Jordi lalu meletakkannya di atas meja belajar. Nara keluar dari kamarnya tak lupa pula ia menutup pintu agar tidak kelihatan kalau kamarnya lagi berantakan.

"Emmm.. males kak." Nara nyengir seperti kuda, ia sangat malu sekarang kalau kebiasaan buruknya terbongkar oleh teman kakaknya yang dulunya pernah Nara kagumi saat masih pacaran dengan Aby.

Ni orang ya, gue tuh nyamannya makan di kamar dimana gue bisa makan sambil main hp tanpa ada yang ngeliatin dan gue bisa ketawa sepuas hati pas makan, itulah mengapa gue suka makan di kamar! -batin Nara.

"Dan aku gak berani kak, di ruang tamu rame." Lanjut Nara jujur sekaligus sindiran agar kak Jordi mengajak teman-temannya untuk pulang.

"Lain kali jangan makan di dalam kamar ya." Tutur Jordi.

Siapa lo nyuruh-nyuruh gue??! Untung ganteng. Eh gak deh.-batin Nara.

Nara mengangguk sembari tersenyum.

"Yaudah lo makan dulu, gue mau lanjut main sama yang lain." Pungkas Jordi.

Please mereka main sampai jam berapa sih? Gue mau keluar-batin Nara lagi.

"Iya kak." Ucap Nara lalu ia cepat-cepat memasuki kamar untuk makan.

Jordi yang melihat itu malah tersenyum, dapat dengan sangat jelas terlihat dimple di kedua pipinya. Menurut Jordi, gadis itu sangat menggemaskan dan ia ingin memiliki adik seperti Nara.

༺♥༻

Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat dan Kelvin sudah tiba lima menit yang lalu. Ia memang sengaja datang lebih awal itung-itung ia dapat ngobrol dengan Kenan sambil menunggu sahabatnya. Kemana teman-teman Kenan? Mereka sudah pada pulang sejam yang lalu karena alasan yang beraneka macam, seperti ingin jemput pacar lah, kepingin istirahat, makan dan lainnya.

"Lo Nyariin Nara 'kan?" Tanya Kenan langsung menyambut kedatangan sahabat dari adiknya dengan pertanyaan yang sering ia tanyakan setiap kali Kelvin datang.

"Retoris banget pertanyaan lo," Ucap Kelvin lalu duduk di sofa, "Om Baswan sama tante Elvi dimana?" Tanya Kelvin karena saat ia datang pasti langsung di sambut oleh Elvi atau tidak Baswan.

"Papa lagi meeting di kantor terus mama lagi di rumah saudara ntar gue di suruh jemput mama." Jelas Kenan.

"Terus Adek lo mana?" Tanya Kelvin.

"Bener dugaan gue, pasti ujung-ujungnya bakalan nanyain Nara, sekali-kali tanyain gue lah."

"Kak Kenan dimana?" Tanya Kelvin.

"Gue di depan lo, goblok." Celetuk Kenan.

"Malah ngatain gue goblok, tadi 'kan lo yang nyuruh gue buat nanyain lo dimana." ucap Kelvin membela dirinya.

KELVINARWhere stories live. Discover now