Trust Me

568 60 1
                                    

Fiat masuk kedalam area sekolah dengan langkah ringan. Hari ini untuk pertama kalinya dia pergi ke sekolah menggunakan MRT, itupun harus dengan segala cara untuk membujuk sang ibu. Sebenarnya Fiat agak heran dengan sikap ibunya yang lebih banyak diam pagi ini. Tapi Fiat tak mau berpikir berlebihan, dia berpikir mungkin sang ibu kelelahan. Dia akan membujuk ibunya untuk istirahat beberapa hari nanti.

Saat mendekati kelas, Fiat melihat Ciize dan Nat dari kejauhan. Hingga membuatnya berteriak dan berlari. "Oiiih, tumben kau berangkat agak siang Fiat" ucap Ciize menyelidik.

"Hehe aku sekarang berangkat sekolah sendiri. Naik MRT"

"Memang aunty mengizinkanmu?" Tanya Nat tidak percaya.

"Tentu saja, Mommy sudah mengizinkanku" ucap Fiat dengan bangga.

"Kau tau Nat, dia kemarin mendapat pesan dari penggemar rahasianya. Dan dia membalas pesan itu karena penasaran" goda Ciize sambil tertawa kencang.

"Cii, kau ini" . Ciize yang merasa akan dalam bahaya pun berlari dari sana dan dikejar oleh Fiat. Membuat Nat hanya menggelengkan kepala dan akhirnya ikut berlari mengejar keduanya.

"Cii jangan lari kau!" Teriak Fiat masih dengan mengejar Ciize.

"Fiat awas!" teriak Nat.

Namun karena tidak melihat jalan Fiat menabrak seorang siswa lain hingga mereka berdua terjatuh. Dengan posisi Fiat yang berada di atas siswa itu. Ciize yang berhenti berlari pun menoleh menutup mulutnya.
Beberapa saat mereka saling menatap hingga Fiat yang menyadari duluan untuk bangkit. "Maaf Hyung–uhh maksudku Phi. Aku tidak sengaja" ucapnya sambil berusaha berdiri.

Siswa yang ditabrak itu pun menatap kearah Fiat. "Kau tak mau membantuku?"

Fiat yang gelagapan pun mengulurkan tangannya untuk membantu. Setelah siswa itu berdiri dia pun membersihkan bajunya yang kotor karena terjatuh tadi. Lalu menatap Fiat kembali. "Lain kali hati-hati. Jika punya mata digunakan" ucapnya lirih lalu melangkah pergi. Jangan lupakan kejadian itu terlihat jelas oleh seluruh siswa di koridor menuju kelas.

Fiat yang melihatnya mendengus sebal. "Ish aku kan sudah minta maaf" gerutunya.

"Fiat kau tak apa?" Nat bertanya sambil berlari kearah Fiat begitupun Ciize.

"Aku tak apa. Siapa sih anak itu sombong sekali" ucap Fiat sambil menggerutu.

"Kau belum mengenalnya. Dia Phi Oaujun, ketua Student Council disini" bisik Ciize.

"Huh, tidak tau. Dan aku tidak mau kenal" ucap Fiat sambil cemberut lalu berjalan duluan ke kelas.

"Aneh tidak sih Cii?"

"Apa Nat?"

"Phi Oaujun kan kelasnya tidak melewati koridor ini. Lalu kenapa dia disini?"

Ciize dan Nat saling berpandangan. Lalu sama-sama mengecilkan bahunya. Mereka mempercepat langkah untuk menyusul Fiat.

***

Disaat yang sama Krist hendak bersiap untuk pergi ke kantor. Tae dan Tee sudah berangkat duluan karena rencananya mulai hari ini mereka akan menginap dirumah orang tua Tee. Meskipun semalam sempat tidak disetujui oleh Fiat, namun akhirnya anak itu mau memaklumi. Dan sebagai gantinya dia ingin pergi sekolah sendiri mulai hari ini. Krist menggelengkan kepalanya jika ingat betapa pintarnya anak itu mengatur siasat.

Terdengar suara bel pintu yang berbunyi. "Siapa yang datang. Apa ada barang yang ketinggalan?" Gumamnya. Krist beranjak untu membukakan pintu. Krist bersyukur dia membeli rumah yang minimalis begini. Berbeda dengan rumahnya di Seoul. Jadi tidak ada lagi drama receh karena malas untuk berjalan kaki dari dalam ke pintu utama. Saat Krist membuka pintu rumah. Dia sontak terkejut. Bagaimana tidak, didepan rumahnya ada Singto.

MI CASA (Singto x Krist)Where stories live. Discover now