Rescue

461 66 4
                                    

Singto berlari kearah rumahnya yang terbuka, dari luar dapat terdengar suara tangisan Krist. Saat sampai didalam rumah dia melihat Krist yang sedang ditenangkan oleh ibunya.

"Sayang !"

Krist yang mendengar suara Singto langsung memeluknya erat. "Hiks, Phi Fiat Phi" ucapnya sambil menangis sesenggukan.

"Tenanglah dulu, sayang. Katakan apa yang sebenarnya terjadi"

Krist mencoba mengatur pernafasannya sendiri, "Tadi Fiat sedang berada dikamar bersamaku Phi. Lalu ada suara bel berbunyi, Fiat bilang mungkin itu barangnya yang datang karena dia membeli sesuatu"

Krist menjeda sebentar ucapannya, dadanya terasa sesak, "setelah 15 menit aku menunggu dia tidak kunjung kembali Phi. Saat aku memeriksa kebawah, aku tak menemukan Fiat. Hanya ponselnya tergeletak di depan pintu. Aku sudah mencarinya di seluruh ruangan. Bahkan aku mencarinya di sekitar sini, tapi tidak ada. Bagaimana ini Phi. Fiat kemana".

Singto segera memeluk kembali Krist yang terus menangis sesenggukan. "Cari Fiat Phi. Cari Fiat". Sedangkan ibu Krist juga menangis dipelukan suaminya.

"Kau tenang saja. Phi pasti mencarinya. Tenanglah sayang" ucapnya sambil mengelus punggung Krist.

Max dan Mew saling tatap. Mew mencoba menghubungi orang suruhannya. Dia agak menjauh dari sana.

Krist yang menangis tiba-tiba merasakan jika perut bagian bawahnya kram. Dia meremat perutnya kencang, "ugh"

Singto terkejut melihat Krist yang kesakitan. "Sayang, kau kenapa!?"

"Perutku sakit sekali Phi" lirih Krist sambil meringis kesakitan. Singto jelas panik mengingat jika Krist sedang hamil. Belum sempat dia bertanya lagi, Krist sudah jatuh lunglai di pelukannya.

Tentu saja yang disana panik bukan main. Max segera menghubungi dokter. Sedangkan Singto dan ibu Krist masih mencoba membangunkan Krist.

"Nak Singto, bawa Krist kekamar. Ayo cepat !"

Dengan cepat Singto langsung membawa tubuh lemah Krist ke kamar mereka.

"Dokter akan segera datang" ucap Max menyusul kedalam kamar.

"Singto, kenapa Krist bisa kesakitan seperti itu?" Tanya Mew penasaran.

Singto mengusap wajahnya kasar. "Tadi pagi, dia merasa tidak enak badan dan akhirnya dia memutuskan untuk mengeceknya sendiri. Krist sedang hamil sekarang" ucap Singto lirih diakhir kalimat. Singto tau jika semua orang terkejut terutama Max. Meskipun kabar jika Krist bisa melahirkan itu sudah tersebar di seluruh penjuru Thailand, namun tetap saja ini akan menjadi hal yang mengejutkan bagi beberapa orang.

"Maaf Khun Max jika ini membuatmu tidak nyaman"

Max yang terkejut dari keterdiamannya pun hanya tersenyum dan menggeleng, "tak apa Khun Singto. Maaf, aku hanya terkejut saja tadi"

"Aku akan mencoba menghubungi beberapa teman Fiat dan orang suruhanku" ucap Singto sambil mengeluarkan ponsel dengan tergesa.

"Tenanglah Sing. Jangan terlalu panik. Kau tidak bisa berpikir jernih nanti" ucap Mew menenangkan. "Aku akan menelepon Gulf"

"Singto, hubungi ayahmu. Dia juga berhak tau" ucap ayah Krist yang masih duduk mendampingi istri dan anaknya yang terbaring lemah.

Singto hanya mengangguk pikiran dan perasaannya sangat tidak karuan detik ini. Setelah perasaan bahagia yang dia terima karena kehamilan Krist, namun setelahnya berita hilangnya Fiat  dan melihat keadaan Krist yang seperti ini. Astaga, kenapa jalannya begitu berliku. Tak terasa, air mata menetes dari ujung matanya.

MI CASA (Singto x Krist)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora